Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Kelas IIA Bandarlampung Porman Siregar mengatakan, pihaknya menyesali atas kecelakaan yang mengakibatkan salah satu warga binaannya meninggal dunia akibat tersengat listrik pada Jumat (3/3).
"Kami turut berduka cita dan kami bertanggungjawab mengurus korban mulai dari rumah sakit hingga pemakaman," katanya di Bandarlampung, Rabu.
Dia melanjutkan pasca peristiwa tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi secara intens bersama keluarga korban yang ditinggalkan. Bahkan, lanjut dia, pihaknya turut mengikuti doa bersama di kediaman keluarga warga binaan.
"Kami berkomunikasi secara intens dengan keluarga korban dan melakukan pengurusan jenazah dengan sebaik-baiknya. Termasuk turut hadir dalam doa bersama serta menanggung seluruh biaya yang timbul dari pengurusan jenazah," kata dia.
Porman menambahkan untuk satu korban lainnya yang sempat menjalani perawatan di RS Airan Raya kini telah membaik dan telah kembali ke Lapas Narkotika.
Langkah selanjutnya, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap seluruh jajarannya seperti peningkatan keamanan dan pemeriksaan terhadap jaringan listrik di Lapas tersebut.
“Kami akan terus memperbaiki diri agar kejadian yang sama tidak terulang,” katanya.
Sebelumnya, satu orang warga binaan berinisial HS yang merupakan seorang tamping meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik saat memasang tiang umbul-umbul pada 3 Maret 2023.
HS tersengat listrik bersama satu rekannya, namun rekannya tersebut berhasil selamat dan sempat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Airan Raya.
"Kami turut berduka cita dan kami bertanggungjawab mengurus korban mulai dari rumah sakit hingga pemakaman," katanya di Bandarlampung, Rabu.
Dia melanjutkan pasca peristiwa tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi secara intens bersama keluarga korban yang ditinggalkan. Bahkan, lanjut dia, pihaknya turut mengikuti doa bersama di kediaman keluarga warga binaan.
"Kami berkomunikasi secara intens dengan keluarga korban dan melakukan pengurusan jenazah dengan sebaik-baiknya. Termasuk turut hadir dalam doa bersama serta menanggung seluruh biaya yang timbul dari pengurusan jenazah," kata dia.
Porman menambahkan untuk satu korban lainnya yang sempat menjalani perawatan di RS Airan Raya kini telah membaik dan telah kembali ke Lapas Narkotika.
Langkah selanjutnya, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap seluruh jajarannya seperti peningkatan keamanan dan pemeriksaan terhadap jaringan listrik di Lapas tersebut.
“Kami akan terus memperbaiki diri agar kejadian yang sama tidak terulang,” katanya.
Sebelumnya, satu orang warga binaan berinisial HS yang merupakan seorang tamping meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik saat memasang tiang umbul-umbul pada 3 Maret 2023.
HS tersengat listrik bersama satu rekannya, namun rekannya tersebut berhasil selamat dan sempat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Airan Raya.