Jakarta (ANTARA) - Pebalap Italia Luca Marini (VR46) mencatatkan lap tercepat pada hari terakhir tes pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang, Minggu, ketika Ducati dan Aprilia mendominasi sepuluh besar catatan terbaik sepanjang tiga hari tes di Malaysia tersebut.
Menunggangi motor GP22, Marini memuncaki catatan waktu dengan lap 1:57,998 ketika juara dunia Francesco Bagnaia juga menembus 1:57 di tempat kedua dengan margin 0,080 detik.
Maverick Vinales membawa Aprilia ke peringkat tiga dengan jarak 0,147 detik, sedangkan rekan satu timnya, Aleix Espargaro di peringkat enam, terpaut 0,418 detik dari pemuncak sesi.
Dua motor tim pabrikan Aprilia itu menjadi salah satu penantang serius ketika tujuh mesin Desmosedici Ducati menguasai sepuluh besar catatan terbaik di Sepang.
Sementara motor-motor pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda masih tertinggal jauh dari rival-rivalnya dari Italia itu. Hanya Marc Marquez (Repsol Honda Team) yang mampu menembus sepuluh besar, terpaut 0,777 detik dari catatan Marini.
Hari terakhir tes Sepang kembali diguyur rintik hujan pada bagian awal dan akhir sesi. Hanya dua pebalap hari ini yang tidak mampu memperbaiki catatan waktu terbaik mereka dari dua hari sebelumnya, mereka adalah Miguel Oliveira (RNF) dan juara dunia 2021 Fabio Quartararo (Yamaha) di saat sebagian besar pebalap menjajal kecepatan motor mereka untuk time attack.
Meski finis P2, Bagnaia tak bisa menyembunyikan kesenangannya melihat motor baru Ducati GP23 memiliki potensi yang menjanjikan dan menyisakan banyak ruang untuk perbaikan menuju tes berikutnya di Portimao, Portugal.
"Saya sangat senang, kami menggunakan ban bekas dan menunjukkan kecepatan yang luar bisa,dan untuk time attack saya senang," kata Ducati kepada MotoGP.com.
"Time attack pertama tahun ini selalu sulit, tapi saya senang bisa tembus 1:57, tak pernah sebelumnya seperti itu. Ini lap time terbaik saya di sini," kata dia.
Bagnaia menguji paket aero dari kedua motornya dan lebih menyukai komponen saluran udara ke bawah ketimbang fairing samping yang menimbulkan ground effect.
Manajer tim Ducati Davide Tardozzi juga secara umum merasa puas, tapi ia menekankan bahwa detail lengkap motor baru mereka akan diputuskan di Portimao.
Ia juga mendapati laporan dari Bagnaia yang mengatakan mesin versi 2023 memiliki sejumlah keunggulan, namun masih ada satu kelemahan dibandingkan dengan GP22.
"Kami menyelesaikan tes ini saya rasa pada level yang sama dengan 2022, jadi saya senang, bisa rileks karena saya sedikit takut apabila tidak pada level yang sama," kata Bagnaia.
"Melihat peningkatan yang kami dapati hari ini, saya yakin motor baru kami memiliki potensi yang besar, terutama soal top speed dan juga mirip dengan 2022."
Rekan satu tim Bagnaia, Enea Bastianini menyelesaikan tugas pertamanya berseragam tim pabrikan di peringkat empat secara umum, 0,260 detik dari puncak.
Juara dunia MotoGP enam kali Marc Marquez mengatakan Honda masih harus banyak berbenah karena masih tertinggal jauh dari rival-rivalnya, namun pebalap Spanyol itu cukup puas dengan kondisi fisiknya pascaoperasi.
"Motor ini punya potensi lebih baik dari tahun lalu, tapi pabrikan-pabrikan lain juga melakukan perbaikan, inilah balapan. Pada akhirnya kami berada di posisi yang sama," kata Marquez.
"Bagi saya hal terpenting di tes Malaysia adalah kondisi fisik saya. Saya merasa baik, pastinya lengan mulai terasa lemah dan lelah, itu normal karena target kami adalah agar siap untuk Portimao pada akhir Maret nanti.
"Tapi saya mampu membalap dengan cara normal, konstant, bahkan saya berencana untuk melaju jangka panjang tapi hujan turun."
Di kubu Yamaha, Quartararo belum bisa tenang merampungkan tes Sepang mendapati gap dengan rival-rivalnya yang terlalu lebar.
Sang pebalap Prancis finis P17 hari ini dengan catatan 1:58,897 atau terpaut satu detik dari catatan Marini.
Quartararo mengirim sinyal jelas bahwa Yamaha harus meningkatkan kecepatannya untuk time attack meski ia mendapati peningkatan top speed yang cukup signifikan dari mesin 2023.
"Gapnya terlalu besar dalam time attack, khususnya, tapi kecepatan saat balapan saya merasa cukup kuat," kata Quartararo.
"Tapi apabila Anda tidak bisa kualifikasi dengan bagus, Anda tidak dapat bertarung untuk menang apalagi di lima besar.
"Itu yang akan kami coba pecahkan di Portimao, yaitu meningkatkan kecepatan satu lap."
Setelah Sepang, para pebalap memiliki satu kesempatan lagi untuk mengembangkan motor mereka sebelum homologasi di Portimao, Portugal pada pertengahan Maret sebelum balapan pembuka digelar di sana pada 26 Maret.
Sepuluh besar hasil hari ketiga tes pramusim Sepang:
1. Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) – 1:57,889
2. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) + 0,080
3. Maverick Viñales (Aprilia Racing) + 0,147
4. Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) + 0,260
5. Jorge Martin (Prima Pramac Racing) + 0,315
6. Aleix Espargaro (Aprilia Racing) + 0,418
7. Fabio Di Gannantonio (Gresini Racing MotoGP™) + 0,455
8. Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) + 0,474
9. Alex Marquez (Gresini Racing MotoGP™) + 0,496
10. Marc Marquez (Repsol Honda Team) + 0,777
Menunggangi motor GP22, Marini memuncaki catatan waktu dengan lap 1:57,998 ketika juara dunia Francesco Bagnaia juga menembus 1:57 di tempat kedua dengan margin 0,080 detik.
Maverick Vinales membawa Aprilia ke peringkat tiga dengan jarak 0,147 detik, sedangkan rekan satu timnya, Aleix Espargaro di peringkat enam, terpaut 0,418 detik dari pemuncak sesi.
Dua motor tim pabrikan Aprilia itu menjadi salah satu penantang serius ketika tujuh mesin Desmosedici Ducati menguasai sepuluh besar catatan terbaik di Sepang.
Sementara motor-motor pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda masih tertinggal jauh dari rival-rivalnya dari Italia itu. Hanya Marc Marquez (Repsol Honda Team) yang mampu menembus sepuluh besar, terpaut 0,777 detik dari catatan Marini.
Hari terakhir tes Sepang kembali diguyur rintik hujan pada bagian awal dan akhir sesi. Hanya dua pebalap hari ini yang tidak mampu memperbaiki catatan waktu terbaik mereka dari dua hari sebelumnya, mereka adalah Miguel Oliveira (RNF) dan juara dunia 2021 Fabio Quartararo (Yamaha) di saat sebagian besar pebalap menjajal kecepatan motor mereka untuk time attack.
Meski finis P2, Bagnaia tak bisa menyembunyikan kesenangannya melihat motor baru Ducati GP23 memiliki potensi yang menjanjikan dan menyisakan banyak ruang untuk perbaikan menuju tes berikutnya di Portimao, Portugal.
"Saya sangat senang, kami menggunakan ban bekas dan menunjukkan kecepatan yang luar bisa,dan untuk time attack saya senang," kata Ducati kepada MotoGP.com.
"Time attack pertama tahun ini selalu sulit, tapi saya senang bisa tembus 1:57, tak pernah sebelumnya seperti itu. Ini lap time terbaik saya di sini," kata dia.
Bagnaia menguji paket aero dari kedua motornya dan lebih menyukai komponen saluran udara ke bawah ketimbang fairing samping yang menimbulkan ground effect.
Manajer tim Ducati Davide Tardozzi juga secara umum merasa puas, tapi ia menekankan bahwa detail lengkap motor baru mereka akan diputuskan di Portimao.
Ia juga mendapati laporan dari Bagnaia yang mengatakan mesin versi 2023 memiliki sejumlah keunggulan, namun masih ada satu kelemahan dibandingkan dengan GP22.
"Kami menyelesaikan tes ini saya rasa pada level yang sama dengan 2022, jadi saya senang, bisa rileks karena saya sedikit takut apabila tidak pada level yang sama," kata Bagnaia.
"Melihat peningkatan yang kami dapati hari ini, saya yakin motor baru kami memiliki potensi yang besar, terutama soal top speed dan juga mirip dengan 2022."
Rekan satu tim Bagnaia, Enea Bastianini menyelesaikan tugas pertamanya berseragam tim pabrikan di peringkat empat secara umum, 0,260 detik dari puncak.
Juara dunia MotoGP enam kali Marc Marquez mengatakan Honda masih harus banyak berbenah karena masih tertinggal jauh dari rival-rivalnya, namun pebalap Spanyol itu cukup puas dengan kondisi fisiknya pascaoperasi.
"Motor ini punya potensi lebih baik dari tahun lalu, tapi pabrikan-pabrikan lain juga melakukan perbaikan, inilah balapan. Pada akhirnya kami berada di posisi yang sama," kata Marquez.
"Bagi saya hal terpenting di tes Malaysia adalah kondisi fisik saya. Saya merasa baik, pastinya lengan mulai terasa lemah dan lelah, itu normal karena target kami adalah agar siap untuk Portimao pada akhir Maret nanti.
"Tapi saya mampu membalap dengan cara normal, konstant, bahkan saya berencana untuk melaju jangka panjang tapi hujan turun."
Di kubu Yamaha, Quartararo belum bisa tenang merampungkan tes Sepang mendapati gap dengan rival-rivalnya yang terlalu lebar.
Sang pebalap Prancis finis P17 hari ini dengan catatan 1:58,897 atau terpaut satu detik dari catatan Marini.
Quartararo mengirim sinyal jelas bahwa Yamaha harus meningkatkan kecepatannya untuk time attack meski ia mendapati peningkatan top speed yang cukup signifikan dari mesin 2023.
"Gapnya terlalu besar dalam time attack, khususnya, tapi kecepatan saat balapan saya merasa cukup kuat," kata Quartararo.
"Tapi apabila Anda tidak bisa kualifikasi dengan bagus, Anda tidak dapat bertarung untuk menang apalagi di lima besar.
"Itu yang akan kami coba pecahkan di Portimao, yaitu meningkatkan kecepatan satu lap."
Setelah Sepang, para pebalap memiliki satu kesempatan lagi untuk mengembangkan motor mereka sebelum homologasi di Portimao, Portugal pada pertengahan Maret sebelum balapan pembuka digelar di sana pada 26 Maret.
Sepuluh besar hasil hari ketiga tes pramusim Sepang:
1. Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) – 1:57,889
2. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) + 0,080
3. Maverick Viñales (Aprilia Racing) + 0,147
4. Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) + 0,260
5. Jorge Martin (Prima Pramac Racing) + 0,315
6. Aleix Espargaro (Aprilia Racing) + 0,418
7. Fabio Di Gannantonio (Gresini Racing MotoGP™) + 0,455
8. Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) + 0,474
9. Alex Marquez (Gresini Racing MotoGP™) + 0,496
10. Marc Marquez (Repsol Honda Team) + 0,777