Jakarta (ANTARA) - Juara baru Australian Open Aryna Sabalenka mengaku tidak banyak tidur pada Sabtu malam setelah memenangi laga di Melbourne, Grand Slam pertama baginya.
"Saya masih merasa seperti berada di planet lain mencoba memahami apa yang baru saja terjadi," ujar Sabalenka, seperti disiarkan AFP, Minggu.
Sabalenka, yang melakukan pemotretan di Royal Botanic Gardens Melbourne, mengenakan balutan gaun merah jambu dan sepatu hak tinggi. Dia menaiki perahu menuju danau dengan menggenggam erat trofi di tangannya.
Petenis Belarus, yang akan menjadi petenis nomor dua dunia pada Senin, itu menunjukkan sisi baru dari kepribadiannya, berpose dengan santai di depan kamera setelah menjalani tiga set yang melelahkan kurang dari 12 jam sebelumnya untuk mengalahkan juara Wimbledon Elena Rybakina.
"Saya suka berpose. Terutama ketika Anda seorang juara," ujar Sabalenka sambil tertawa ketika ditanya mengenai sesi pemotretan.
"Menurut saya ini adalah pagi terbaik dalam hidupku. Sangat indah."
Momen tersebut sulit dibayangkan Sabalenka 12 bulan sebelumnya. Dia berjuang dengan servisnya yang membuatnya menangis saat kepercayaan dirinya menghilang.
Kini Sabalenka menikmati perasaan menjadi juara Grand Slam di usia 24 tahun -- dan akhirnya menaklukkan setan dalam dirinya.
Kekuatan mental Sabalenka membaik di bawah sorotan lampu Rod Laver Arena pada Sabtu malam, di mana dia kehilangan set pertamanya pada 2023 tetapi bangkit untuk menang 4-6, 6-3, 6-4.
Dia membutuhkan empat match point untuk melakukan servis dan melewati rintangan terakhir, termasuk kesalahan ganda yang dia lakukan.
Namun, Sabalenka "versi baru" tersebut tetap tenang dan terus berjalan.
"Saya selalu memikirkan tentang pertandingan itu tentang beberapa poin dan terutama gim terakhir," kata Sabalenka tentang final Grand Slam perdananya.
"Tapi itu terlalu gila, ada begitu banyak pikiran di kepala saya dan saya hanya mencoba untuk rileks sejenak."
Kemenangan Australian Open akan membuat Sabalenka memiliki title berbeda, yakni sebagai juara Grand Slam, saat menjalani tur WTA tahun ini.
"Ya, itu akan berbeda," kata Sabalenka, dan berkata dia perlu istirahat sebelum kembali ke tur WTA di Timur Tengah bulan depan.
"Saya pikir saya hanya akan bermain di Dubai (mulai 19 Februari), karena saya butuh waktu istirahat, menenangkan diri dari semua yang telah terjadi dan memulai dari awal lagi."
"Saya masih merasa seperti berada di planet lain mencoba memahami apa yang baru saja terjadi," ujar Sabalenka, seperti disiarkan AFP, Minggu.
Sabalenka, yang melakukan pemotretan di Royal Botanic Gardens Melbourne, mengenakan balutan gaun merah jambu dan sepatu hak tinggi. Dia menaiki perahu menuju danau dengan menggenggam erat trofi di tangannya.
Petenis Belarus, yang akan menjadi petenis nomor dua dunia pada Senin, itu menunjukkan sisi baru dari kepribadiannya, berpose dengan santai di depan kamera setelah menjalani tiga set yang melelahkan kurang dari 12 jam sebelumnya untuk mengalahkan juara Wimbledon Elena Rybakina.
"Saya suka berpose. Terutama ketika Anda seorang juara," ujar Sabalenka sambil tertawa ketika ditanya mengenai sesi pemotretan.
"Menurut saya ini adalah pagi terbaik dalam hidupku. Sangat indah."
Momen tersebut sulit dibayangkan Sabalenka 12 bulan sebelumnya. Dia berjuang dengan servisnya yang membuatnya menangis saat kepercayaan dirinya menghilang.
Kini Sabalenka menikmati perasaan menjadi juara Grand Slam di usia 24 tahun -- dan akhirnya menaklukkan setan dalam dirinya.
Kekuatan mental Sabalenka membaik di bawah sorotan lampu Rod Laver Arena pada Sabtu malam, di mana dia kehilangan set pertamanya pada 2023 tetapi bangkit untuk menang 4-6, 6-3, 6-4.
Dia membutuhkan empat match point untuk melakukan servis dan melewati rintangan terakhir, termasuk kesalahan ganda yang dia lakukan.
Namun, Sabalenka "versi baru" tersebut tetap tenang dan terus berjalan.
"Saya selalu memikirkan tentang pertandingan itu tentang beberapa poin dan terutama gim terakhir," kata Sabalenka tentang final Grand Slam perdananya.
"Tapi itu terlalu gila, ada begitu banyak pikiran di kepala saya dan saya hanya mencoba untuk rileks sejenak."
Kemenangan Australian Open akan membuat Sabalenka memiliki title berbeda, yakni sebagai juara Grand Slam, saat menjalani tur WTA tahun ini.
"Ya, itu akan berbeda," kata Sabalenka, dan berkata dia perlu istirahat sebelum kembali ke tur WTA di Timur Tengah bulan depan.
"Saya pikir saya hanya akan bermain di Dubai (mulai 19 Februari), karena saya butuh waktu istirahat, menenangkan diri dari semua yang telah terjadi dan memulai dari awal lagi."