Jakarta (ANTARA) - Kiper sekaligus kapten Tottenham Hotspur, Hugo Lloris, menyebut pembicaraan di ruang ganti saat jeda pertandingan pemungkas Grup D Liga Champions sukses mengubah performa timnya yang menang 2-1 atas Marseille di Velodrome, Rabu dini hari WIB.
Tottenham memasuki ruang ganti dalam keadaan tertinggal akibat gol Chancel Mbemba pada waktu tambahan babak pertama, tetapi Lloris dkk sukses menyamakan kedudukan melalui Clement Lenglet sembilan menit setelah sepak lanjut babak kedua.
The Lilywhites lantas sepenuhnya membalikkan keadaan ketika Pierre-Emile Hojbjerg menjebol gawang Marseille pada menit kelima waktu tambahan babak kedua demi mengunci kemenangan tuan rumah 2-1.
"Kami berbicara di ruang ganti, kemudian memulai babak kedua dengan karakter yang lebih baik dan agresif. Penampilan kami di babak kedua sangat baik. Tadi adalah malam yang berat diwarnai pertarungan hebat," kata Lloris selepas pertandingan kepada BT Sport seperti dikutip situs resmi UEFA.
Penjaga gawang asal Prancis itu juga menilai bahwa lawan mereka tampil begitu lepas pada babak pertama sehingga bisa mengungguli Tottenham.
Namun, Lloris menilai keunggulan yang diperoleh Marseille pada pengujung babak pertama justru membuat perubahan mental para pemain lawannya itu menjadi lebih berhati-hati.
"Di babak pertama, Marseille bermain tanpa rasa takut kalah. Di babak kedua, mereka justru khawatir kehilangan kemenangan. Kami memperlihatkan karakter yang sangat kuat di periode sulit pertandingan tadi," ujarnya.
Di pengujung pertandingan, Lloris didapuk sebagai Pemain Terbaik Pertandingan (Player of the Match) oleh peninjau teknis UEFA, setelah ia membukukan sedikitnya tiga penyelamatan penting untuk menjaga peluang Tottenham bangkit dari ketertinggalan.
Hasil di Marseille memastikan Tottenham lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai jawara Grup D dengan raihan 11 poin, unggul satu poin atas wakil Jerman Eintracht Frankfurt di posisi kedua.
Sedangkan Marseille harus angkat kaki sama sekali dari kompetisi Eropa sebab finis dengan koleksi enam poin di dasar klasemen Grup D, terpaut satu poin di bawah klub Portugal, Sporting CP, yang berhak lungsur ke Liga Europa.
Tottenham memasuki ruang ganti dalam keadaan tertinggal akibat gol Chancel Mbemba pada waktu tambahan babak pertama, tetapi Lloris dkk sukses menyamakan kedudukan melalui Clement Lenglet sembilan menit setelah sepak lanjut babak kedua.
The Lilywhites lantas sepenuhnya membalikkan keadaan ketika Pierre-Emile Hojbjerg menjebol gawang Marseille pada menit kelima waktu tambahan babak kedua demi mengunci kemenangan tuan rumah 2-1.
"Kami berbicara di ruang ganti, kemudian memulai babak kedua dengan karakter yang lebih baik dan agresif. Penampilan kami di babak kedua sangat baik. Tadi adalah malam yang berat diwarnai pertarungan hebat," kata Lloris selepas pertandingan kepada BT Sport seperti dikutip situs resmi UEFA.
Penjaga gawang asal Prancis itu juga menilai bahwa lawan mereka tampil begitu lepas pada babak pertama sehingga bisa mengungguli Tottenham.
Namun, Lloris menilai keunggulan yang diperoleh Marseille pada pengujung babak pertama justru membuat perubahan mental para pemain lawannya itu menjadi lebih berhati-hati.
"Di babak pertama, Marseille bermain tanpa rasa takut kalah. Di babak kedua, mereka justru khawatir kehilangan kemenangan. Kami memperlihatkan karakter yang sangat kuat di periode sulit pertandingan tadi," ujarnya.
Di pengujung pertandingan, Lloris didapuk sebagai Pemain Terbaik Pertandingan (Player of the Match) oleh peninjau teknis UEFA, setelah ia membukukan sedikitnya tiga penyelamatan penting untuk menjaga peluang Tottenham bangkit dari ketertinggalan.
Hasil di Marseille memastikan Tottenham lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai jawara Grup D dengan raihan 11 poin, unggul satu poin atas wakil Jerman Eintracht Frankfurt di posisi kedua.
Sedangkan Marseille harus angkat kaki sama sekali dari kompetisi Eropa sebab finis dengan koleksi enam poin di dasar klasemen Grup D, terpaut satu poin di bawah klub Portugal, Sporting CP, yang berhak lungsur ke Liga Europa.