Solok, Sumatera Barat (ANTARA) - Dulu sebelum menanam kopi, dulu pernah mencoba menanam bibit karet di ladang, namun tanaman mati dan gagal panen. Sehingga mencari kayu bakar ke hutan-hutan di Sirukam, kata Metrialdi atau akrab disapa Nomek (42) sewaktu diwawancari di Jorong Kubang Nan Duo, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Sabtu, 22 Oktober 2022.

Nomek adalah salah seorang penerima manfaat program Kopi Solok Sirukam yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa awal tahun 2019.

Sebelum bergabung menjadi petani kopi binaan Dompet Dhuafa, Nomek sempat mencoba menanam bibit karet namun gagal, kemudian ia beralih berprofesi sebagai buruh pencari kayu bakar di hutan Sirukam. Semasa itu, pendapatan hariannya hanya Rp25 ribu. Untuk mendapatkan uang 25 ribu rupiah perhari, ia pun harus mengumpulkan 100 ikat kayu, yang  dijual kepada pengepul dengan harga Rp250 per ikat.

Setiap hari Nomek harus berjalan kaki, menempuh jarak 8 KM dari rumahnya ke tempat pencarian kayu api. Dirinya berangkat dari rumah selesai sholat subuh dan pulangnya selepas magrib.

Tidak sampai di situ saja, perjuangan panjang bercampur rasa letih, harus hadapi. Melewati perbukitan yang tinggi dan curam, terkadang bisa saja membuat celaka. 

Saat musim hujan datang terkadang kayu yang didapat tidak laku terjual. Tapi itu semua ia lewati dengan penuh perjuangan, demi menafkahi istri dan 2  orang anaknya.

Memasuki tahun 2019, Nomek dengan penuh semangat bergabung menjadi bagian anggota program Desa Kopi Solok Sirukam yang diinisiasi Dompet Dhuafa, dari sinilah awal dirinya mendapatkan celah untuk merubah kehidupan perekonomian agar lebih baik.

Selama bergabung menjadi anggota petani kopi, Nomek dan anggota lainnya mendapatkan pelatihan dan bimbingan. Sehingga mengetahui tata cara penanam kopi yang baik.

“Panen kopi perdana, alhamdulillah saya mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dari penjualan cherry kopi, saya bisa memenuhi kebutuhan pendidikan bagi saya yang akan masuk SMP serta memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambah Nomek.

Program Desa Kopi Solok Sirukam sendiri adalah salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi yang digagas oleh Dompet Dhuafa di Jorong Kubang Nan Duo, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Berfokus pada pengembangan komoditas kopi kahususnya Arabika, program Kopi Solok Sirukam menjadi peluang besar bagi masyarakat Sirukam dan sekitarnya. 


Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama lebih 29 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.


Berita kerja sama

Pewarta : Muklasin
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024