Jakarta (ANTARA) - Riset yang dilakukan oleh World Animal Protection menemukan bahwa industri peternakan ayam dan babi memiliki dampak terhadap perubahan iklim akibat peningkatan produksi dan perluasan lahan peternakan.

Dalam keterangan tertulis World Animal Protection Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat, Manajer Kampanye World Animal Protection Indonesia Rully Prayoga menjelaskan bahwa kajian menganalisis dampak lingkungan dari industri peternakan ayam dan babi di Amerika Serikat, Belanda, Brasil dan China menemukan kaitan antara industri tersebut dengan perubahan iklim.

"Studi ini menemukan bahwa emisi dari daging ayam di Brasil, China , Belanda, dan AS setara dengan 29 juta mobil di jalan raya selama setahun," kata Rully mengutip hasil laporan WAP.

Kondisi tersebut, menurut Rully, menempatkan pencapaian tujuan Perjanjian Iklim Paris dan masa depan Bumi yang aman dari krisis iklim berada di luar jangkauan.

Ia mengatakan bahwa selama ini fokus lebih banyak diberikan kepada peternakan sapi sebagai faktor penyumbang perubahan iklim dari metana yang dihasilkan dari pencernaan dan kotorannya.

Kajian yang dilakukan oleh WAP menemukan bahwa lahan peternakan yang dibuka berada di titik panas keanekaragaman hayati untuk bercocok tanam guna memberi makan hewan ternak yang melepaskan karbon ke atmosfer dan merusak habitat hewan liar.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Riset temukan dampak industri peternakan ayam terhadap perubahan iklim

Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024