Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung meminta kepada seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di kota setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox.
"Sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan kami telah meminta semua puskesmas di kota ini agar meningkatkan kewaspadaannya atas gejala cacar monyet," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan penyakit cacar monyet merupakan zoonosis yang disebabkan oleh virus dan dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi oleh virus tersebut.
Oleh sebab itu, lanjut dia, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dapat waspada serta melakukan pengamatan terhadap gejala cacar monyet sesuai definisi operasional monkeypox, tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan pedoman.
Selain itu, lanjut dia, fasyankes juga menyebarkan informasi tentang cacar monyet kepada masyarakat serta memantau dan melaporkan kasus yang ditemukan di kota ini.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada warga Bandarlampung yang terkena cacar monyet," kata dia.
Monkeypox merupakan zoonosis yang disebabkan virus monkeypox (anggota genus orthopoxvirus dalam keluarga porviridae) yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian, penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.
"Sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan kami telah meminta semua puskesmas di kota ini agar meningkatkan kewaspadaannya atas gejala cacar monyet," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan penyakit cacar monyet merupakan zoonosis yang disebabkan oleh virus dan dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi oleh virus tersebut.
Oleh sebab itu, lanjut dia, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dapat waspada serta melakukan pengamatan terhadap gejala cacar monyet sesuai definisi operasional monkeypox, tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan pedoman.
Selain itu, lanjut dia, fasyankes juga menyebarkan informasi tentang cacar monyet kepada masyarakat serta memantau dan melaporkan kasus yang ditemukan di kota ini.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada warga Bandarlampung yang terkena cacar monyet," kata dia.
Monkeypox merupakan zoonosis yang disebabkan virus monkeypox (anggota genus orthopoxvirus dalam keluarga porviridae) yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian, penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.