Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang baru saja menyelesaikan tugasnya hari ini, Rabu, mengatakan yakin dan percaya OJK mampu mempertahankan berbagai pencapaian dan menjaga stabilitas sistem keuangan ke depan.

“Kami yakin dan percaya berbagai pencapaian yang telah dicapai di masa lalu akan dapat tetap berlanjut di periode berikutnya. Sekiranya terdapat ruang-ruang penyempurnaan, tentu hal tersebut dapat terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi serta kepentingan bangsa dan negara ke depan,” katanya dalam Sertijab Anggota Dewan Komisioner OJK 2022-2027 sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Rabu.

 

Selama periode 2017-2022, stabilitas sektor jasa keuangan dapat terjaga dengan baik sekalipun di tengah pandemi COVID-19, karena OJK terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.

Di industri perbankan, selama lima tahun masa kepemimpinan Wimboh, pengawasan bank sudah semakin membaik sebagaimana tercermin dari kinerja penyaluran kredit perbankan yang tumbuh 9,03 persen secara tahunan pada Mei 2022.

“Rasio kecukupan modal perbankan per Mei 2022 tercatat meningkat di level 24,74 persen dengan profil risiko perbankan juga masih berada di bawah threshold yaitu 3,04 persen,” katanya.

Sampai Mei 2022, nilai kredit yang direstrukturisasi juga telah semakin berkurang menjadi Rp596,25 triliun, sementara rasio Cadangan Kerugian Pengurangan Nilai (CKPN) meningkat menjadi 20,43 persen atau naik dibandingkan pada April 2022 yang sebesar 19,42 persen.

Adapun di pasar modal, integritas pasar modal terjaga dengan baik dan volatilitas tetap terkendali karena berbagai kebijakan, seperti buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan penyesuaian mekanisme trading halt,

“Dengan demikian, perlahan IHSG dan kapitalisasi pasar kembali pulih dari titik terendahnya di tanggal 24 Maret 2020 sebesar 3.937 dan pernah mencapai titik tertinggi di tanggal 21 April 2022 sebesar 7.276 dimana terkoreksi menjadi 6.659 per 18 Juli 2022,” katanya.

Proses reformasi Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang telah dilaksanakan diyakini akan terus berlangsung dengan sangat baik sebagaimana tercermin dari pertumbuhan kinerja individual lembaga asuransi dan lembaga pembiayaan.

“Sejumlah capaian tersebut tidak akan mungkin terlaksana tanpa dukungan dan kerjasama seluruh insan OJK seluruh stakeholders terkait, tapi tantangan ke depan, seperti ketidakstabilan ekonomi global, normalisasi kebijakan di negara maju, dan hyperinflation masih perlu diwaspadai dengan pengambilan kebijakan di sektor fiskal, moneter, dan keuangan yang terukur,” ucapnya.


 


 


Pewarta : Sanya Dinda Susanti
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024