Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung akan menggerakkan bank sampah di setiap kelurahan sebagai upaya menjadikan Bumi Sai Wawai kota bersih berkelanjutan.
"Untuk menuju kota bersih berkelanjutan kita menggerakkan bank sampah di setiap kelurahan. Tentu ini sesuai dengan visi dan misi di poin yang keempat, membangun dengan memikirkan lingkungan dan keberlanjutan," kata Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, Selasa.
Menurut Wahdi, dalam pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan akan selalu berkaitan dengan sampah. Karena itu, Pemkot Metro menggandeng perusahaan agar mampu terciptanya kota berkelanjutan.
"Memang pengelolaan sampah tidak masuk dalam prioritas tiga pembangunan. Tapi harus di lihat membangun infrastruktur berbasis lingkungan tidak lepas dari sampah. Dan dalam menciptakan ini tentu perlu anggaran yang besar. Maka kita gandeng perusahaan besar seperti Coca-Cola Europacific Partner bersama afiliasi nya. Kita ajak untuk pengelola beberapa jenis sampah dan Insya Allah Metro sudah mengelolanya," ucapnya.
Pihaknya juga telah mengupayakan pengendalian sampah itu di pusat daur ulang (PDU) yang dapat mengolah sampah menjadi pupuk sebanyak 10 ton dan 50 persen pupuknya telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kita juga sudah ada tiga kelompok vermikompos ya, kelompok vermikompos ini yang memanfaatkan limbah rumah tangga organik seperti sayuran dan buah-buahan akan dikelola oleh cacing menjadi pupuk,” terangnya.
Ia menambahkan, sarana dan prasarana pengangkut sampah di Kota Metro memang masih kurang. Karena itu, dengan mengelola sampah mulai dari rumah tangga akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS.
"Jadi bagaimana mengelola sampah mulai dari rumah tangga. Sehingga, sampah yang masuk ke TPAS tidak banyak," pungkasnya.
"Untuk menuju kota bersih berkelanjutan kita menggerakkan bank sampah di setiap kelurahan. Tentu ini sesuai dengan visi dan misi di poin yang keempat, membangun dengan memikirkan lingkungan dan keberlanjutan," kata Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, Selasa.
Menurut Wahdi, dalam pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan akan selalu berkaitan dengan sampah. Karena itu, Pemkot Metro menggandeng perusahaan agar mampu terciptanya kota berkelanjutan.
"Memang pengelolaan sampah tidak masuk dalam prioritas tiga pembangunan. Tapi harus di lihat membangun infrastruktur berbasis lingkungan tidak lepas dari sampah. Dan dalam menciptakan ini tentu perlu anggaran yang besar. Maka kita gandeng perusahaan besar seperti Coca-Cola Europacific Partner bersama afiliasi nya. Kita ajak untuk pengelola beberapa jenis sampah dan Insya Allah Metro sudah mengelolanya," ucapnya.
Pihaknya juga telah mengupayakan pengendalian sampah itu di pusat daur ulang (PDU) yang dapat mengolah sampah menjadi pupuk sebanyak 10 ton dan 50 persen pupuknya telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kita juga sudah ada tiga kelompok vermikompos ya, kelompok vermikompos ini yang memanfaatkan limbah rumah tangga organik seperti sayuran dan buah-buahan akan dikelola oleh cacing menjadi pupuk,” terangnya.
Ia menambahkan, sarana dan prasarana pengangkut sampah di Kota Metro memang masih kurang. Karena itu, dengan mengelola sampah mulai dari rumah tangga akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS.
"Jadi bagaimana mengelola sampah mulai dari rumah tangga. Sehingga, sampah yang masuk ke TPAS tidak banyak," pungkasnya.