Sumatera Selatan (ANTARA) - Aparat Satlantas Polres Kabupaten Banyuasin, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menyebutkan akan menerapkan skema rekayasa buka tutup arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera ruas Kota Palembang-Betung.
Kepala Satlantas Polres Banyuasin AKP Ricky Mozam, di Banyuasin, Selasa, mengatakan skema rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan hanya bila terjadi situasi yang berpotensi menciptakan hambatan arus kendaraan di ruas jalan.
Misalnya seperti kendaraan mogok, pecah ban, antrean kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau kendaraan yang terperosok.
“Hanya bila situasi di lapangan demikian, maka akan kami lakukan rekayasa lalu lintas tersebut,” kata dia.
Menurutnya, pengaturan lalu lintas seperti itu harus segera dilakukan aparat di lapangan untuk menghindari terjadinya kepadatan kendaraan yang semakin sulit diatur.
Kondisinya beberapa hari terakhir selama arus mudik Lebaran 1443 Hijriah terjadi peningkatan volume kendaraan datang baik dari arah Kota Palembang ataupun Musi Banyuasin-Provinsi Jambi.
“Saat ini arus lalu lintas sudah kembali normal, namun tetap ada peningkatan volume kendaraan,” kata dia, sekaligus memastikan pihaknya tetap bersiaga melakukan upaya pengendalian guna mitigasi potensi kepadatan lalu lintas untuk menunjang kelancaran arus mudik di Jalintim itu.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel memperkirakan peningkatan volume kendaraan yang melintasi daerah itu akan terus terjadi hingga puncaknya pada 29-30 April atau H-2 Lebaran, dengan jumlah kendaraan ditaksir mencapai sebanyak 61 ribu untuk yang masuk dan yang keluar sebanyak dua ribu kendaraan.
Kepala Satlantas Polres Banyuasin AKP Ricky Mozam, di Banyuasin, Selasa, mengatakan skema rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan hanya bila terjadi situasi yang berpotensi menciptakan hambatan arus kendaraan di ruas jalan.
Misalnya seperti kendaraan mogok, pecah ban, antrean kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau kendaraan yang terperosok.
“Hanya bila situasi di lapangan demikian, maka akan kami lakukan rekayasa lalu lintas tersebut,” kata dia.
Menurutnya, pengaturan lalu lintas seperti itu harus segera dilakukan aparat di lapangan untuk menghindari terjadinya kepadatan kendaraan yang semakin sulit diatur.
Kondisinya beberapa hari terakhir selama arus mudik Lebaran 1443 Hijriah terjadi peningkatan volume kendaraan datang baik dari arah Kota Palembang ataupun Musi Banyuasin-Provinsi Jambi.
“Saat ini arus lalu lintas sudah kembali normal, namun tetap ada peningkatan volume kendaraan,” kata dia, sekaligus memastikan pihaknya tetap bersiaga melakukan upaya pengendalian guna mitigasi potensi kepadatan lalu lintas untuk menunjang kelancaran arus mudik di Jalintim itu.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel memperkirakan peningkatan volume kendaraan yang melintasi daerah itu akan terus terjadi hingga puncaknya pada 29-30 April atau H-2 Lebaran, dengan jumlah kendaraan ditaksir mencapai sebanyak 61 ribu untuk yang masuk dan yang keluar sebanyak dua ribu kendaraan.