Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi mengatakan transformasi perpustakaan merupakan suatu keharusan.

“Sekarang pada era Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan perlunya kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, keahlian komunikasi, berpikir kritis, dan kolaborasi, maka harus diimbangi dengan kemampuan perpustakaan,” ujar Didik Suhardi dalam gelar wicara “Transformasi Perpustakaan Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional” yang dipantau di Jakarta, Selasa.
 

Dia menambahkan perpustakaan tidak hanya bisa diakses dengan adanya kunjungan masyarakat, perpustakaan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

“Siapapun, dimanapun dan kapanpun dapat mengakses perpustakaan. Oleh karenanya, transformasi itu suatu keharusan,” terang dia.

Didik menjelaskan perpustakaan memiliki peranan penting dalam bidang literasi, yang mana literasi merupakan bagian dari siklus pembangunan manusia.

“Perpustakaan yang merupakan bagian dari literasi merupakan bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia, harus melakukan transformasi,” ujarnya.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando mengatakan perpustakaan memiliki peran dalam menyebarkan ilmu pengetahuan hingga ke masyarakat.
 

“Tugas dari perpustakaan adalah mengumpulkan informasi yang berserakan, kemudian dikemas ulang dan selanjutnya disebarkan pada masyarakat agar bisa dimanfaatkan,” kata Syarif.

Perpusnas, lanjut dia, memiliki tugas melakukan penelusuran informasi yang berserakan di Tanah Air, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Praktik maupun pengetahuan yang ada di Tanah Air dapat disebarkan melalui perpustakaan.


Pewarta : Indriani
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024