Medan (ANTARA) - Bank Sumut per Maret 2022 sudah meraih laba bersih sebesar Rp195 miliar dampak terus membaiknya kinerja perusahaan itu sejalan meredanya COVID-19 dan menguatnya perekonomian.
"Pencapaian laba bersih Rp195 miliar itu sudah 116 persen dari yang ditargetkan di periode yang sama," ujar Direktur Pemasaran PT Bank Sumut, Hadi Sucipto di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara berbuka puasa dengan wartawan dengan Tema Pererat Silaturahim, Raih Keberkahan Ramadhan.
Laba Bank Sumut itu tercatat naik cukup besar dibandingkan periode sama 2021 yang sebesar Rp156 miliar.
"Kinerja Bank Sumut semakin bertumbuh positif setelah sempat terganggu pandemi COVID-19 dan diharapkan terus berlanjut karena juga mau melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO)," katanya.
Meningkatnya laba didorong semakin besarnya juga dana pihak ketiga (DPK) mau pun penyaluran kredit.
Termasuk, katanya, dampak positif dari keberhasilan Bank Sumut yang melakukan efisiensi dari berbagai sisi.
DPK Bank Sumut per Maret 2022 mencapai Rp34 triliun dengan kredit Rp25 triliun serta aset sebesar Rp40 triliun.
"Permintaan kredit semakin meningkat, tetapi Bank Sumut juga tetap hati-hati agar tidak terjadi kredit bermasalah yang bisa mengganggu rencana IPO," katanya.
Hadi Sucipto menegaskan, untuk terus mencapai kinerja positif, Bank Sumut juga terus mengembangkan berbagai layanan dan produk untuk meningkatkan nilai dan kepuasan nasabah.
Dukungan kuat dari masyarakat seperti kepercayaan menggunakan Bank Sumut dan termasuk pemberitaan positif dari media massa sangat membantu terjadinya kinerja positif Bank itu.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, H Farianda Putra Sinik, mengatakan, sinergi antara wartawan, media massa, PWI dan Bank Sumut harus semakin diperkuat untuk semakin mendorong kinerja positif bank itu.
"Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah harus didukung penuh karena kemajuannya menjadi kebanggaan warga, Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah kabupaten/kota,"katanya.
Dengan kinerja Bank Sumut yang semakin positif, maka perannya dalam pembangunan perekonomian dan sosial di tengah masyarakat diyakini semakin besar," katanya.
"Pencapaian laba bersih Rp195 miliar itu sudah 116 persen dari yang ditargetkan di periode yang sama," ujar Direktur Pemasaran PT Bank Sumut, Hadi Sucipto di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara berbuka puasa dengan wartawan dengan Tema Pererat Silaturahim, Raih Keberkahan Ramadhan.
Laba Bank Sumut itu tercatat naik cukup besar dibandingkan periode sama 2021 yang sebesar Rp156 miliar.
"Kinerja Bank Sumut semakin bertumbuh positif setelah sempat terganggu pandemi COVID-19 dan diharapkan terus berlanjut karena juga mau melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO)," katanya.
Meningkatnya laba didorong semakin besarnya juga dana pihak ketiga (DPK) mau pun penyaluran kredit.
Termasuk, katanya, dampak positif dari keberhasilan Bank Sumut yang melakukan efisiensi dari berbagai sisi.
DPK Bank Sumut per Maret 2022 mencapai Rp34 triliun dengan kredit Rp25 triliun serta aset sebesar Rp40 triliun.
"Permintaan kredit semakin meningkat, tetapi Bank Sumut juga tetap hati-hati agar tidak terjadi kredit bermasalah yang bisa mengganggu rencana IPO," katanya.
Hadi Sucipto menegaskan, untuk terus mencapai kinerja positif, Bank Sumut juga terus mengembangkan berbagai layanan dan produk untuk meningkatkan nilai dan kepuasan nasabah.
Dukungan kuat dari masyarakat seperti kepercayaan menggunakan Bank Sumut dan termasuk pemberitaan positif dari media massa sangat membantu terjadinya kinerja positif Bank itu.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, H Farianda Putra Sinik, mengatakan, sinergi antara wartawan, media massa, PWI dan Bank Sumut harus semakin diperkuat untuk semakin mendorong kinerja positif bank itu.
"Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah harus didukung penuh karena kemajuannya menjadi kebanggaan warga, Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah kabupaten/kota,"katanya.
Dengan kinerja Bank Sumut yang semakin positif, maka perannya dalam pembangunan perekonomian dan sosial di tengah masyarakat diyakini semakin besar," katanya.