Jakarta (ANTARA) - Manajer Nottingham Forest Steve Cooper menegaskan bahwa timnya tidak akan mengubah pendekatan saat menjamu Liverpool dalam pertandingan perempat final Piala FA di City Ground, Minggu (20/3) besok.
Ia bahkan menantang para pemainnya untuk tetap memupuk kepercayaan diri seperti ketika sukses menjungkalkan tim Liga Premier lain Arsenal dan juara bertahan Leicester City di babak-babak sebelumnya.
"Target kami di kompetisi piala selalu sama, yakni melangkah ke babak selanjutnya dan pertandingan Minggu besok adalah salah satu yang kami tunggu-tunggu," kata Cooper dikutip dari situs resmi Forest, Sabtu.
Selain menyingkirkan tim-tim kasta tertinggi, Forest juga punya modal kepercayaan diri lain yakni dua kemenangan penting di Divisi Championship, mengalahkan Reading 4-0 dan bangkit dari ketertinggalan saat mengatasi Queens Park Rangers 3-1 pada Rabu (16/3) kemarin.
Cooper, yang sempat menghabiskan awal karier kepelatihannya di akademi Liverpool, mengakui penampilan bekas klubnya itu sungguh brilian dan sangat bisa dinikmati.
Ia menyadari pertandingan kali ini akan menjadi salah satu yang terberat, tapi Forest tidak punya pilihan selain untuk siap menghadapinya.
"Kami memahami ini akan sedikit berbeda karena level lawan kami, tapi kami tidak bisa mengubah pendekatan dan ingin meraih kesuksesan di pertandingan besok," katanya.
"Setiap hari saya meminta para pemain untuk menjadi versi terbaik mereka, menjadi pemenang, mengerahkan yang terbaik dalam sesi latihan dan bermain sesuai cara kami."
"Kami akan fokus pada apa yang bisa kami lakukan dan cara bermain kami sendiri, menopang diri kami sendiri dan memahami bahwa di hadapan mata ada tantangan besar," tutup Cooper.
Forest menjadi satu dari dua tim non-Liga Premier yang tersisa di perempat final Piala FA musim ini bersama Middlesbrough dan keduanya sejauh ini telah sukses menyandang status sebagai pembunuh raksasa di kompetisi tersebut musim ini.
Forest punya koleksi dua trofi Piala FA yang mereka juarai pada 1898 dan 1959, tetapi capaian terbaik mereka dalam tiga dasawarsa terakhir hanyalah babak perempat final pada musim 1991/92 kala masih ditangani pelatih legendaris Brian Clough.
Ia bahkan menantang para pemainnya untuk tetap memupuk kepercayaan diri seperti ketika sukses menjungkalkan tim Liga Premier lain Arsenal dan juara bertahan Leicester City di babak-babak sebelumnya.
"Target kami di kompetisi piala selalu sama, yakni melangkah ke babak selanjutnya dan pertandingan Minggu besok adalah salah satu yang kami tunggu-tunggu," kata Cooper dikutip dari situs resmi Forest, Sabtu.
Selain menyingkirkan tim-tim kasta tertinggi, Forest juga punya modal kepercayaan diri lain yakni dua kemenangan penting di Divisi Championship, mengalahkan Reading 4-0 dan bangkit dari ketertinggalan saat mengatasi Queens Park Rangers 3-1 pada Rabu (16/3) kemarin.
Cooper, yang sempat menghabiskan awal karier kepelatihannya di akademi Liverpool, mengakui penampilan bekas klubnya itu sungguh brilian dan sangat bisa dinikmati.
Ia menyadari pertandingan kali ini akan menjadi salah satu yang terberat, tapi Forest tidak punya pilihan selain untuk siap menghadapinya.
"Kami memahami ini akan sedikit berbeda karena level lawan kami, tapi kami tidak bisa mengubah pendekatan dan ingin meraih kesuksesan di pertandingan besok," katanya.
"Setiap hari saya meminta para pemain untuk menjadi versi terbaik mereka, menjadi pemenang, mengerahkan yang terbaik dalam sesi latihan dan bermain sesuai cara kami."
"Kami akan fokus pada apa yang bisa kami lakukan dan cara bermain kami sendiri, menopang diri kami sendiri dan memahami bahwa di hadapan mata ada tantangan besar," tutup Cooper.
Forest menjadi satu dari dua tim non-Liga Premier yang tersisa di perempat final Piala FA musim ini bersama Middlesbrough dan keduanya sejauh ini telah sukses menyandang status sebagai pembunuh raksasa di kompetisi tersebut musim ini.
Forest punya koleksi dua trofi Piala FA yang mereka juarai pada 1898 dan 1959, tetapi capaian terbaik mereka dalam tiga dasawarsa terakhir hanyalah babak perempat final pada musim 1991/92 kala masih ditangani pelatih legendaris Brian Clough.