Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah pusat dan daerah akan mengembangkan Pantai Trikora, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai destinasi wisata, yang menarik bagi wisatawan domestik maupun asing.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kepri Riodesmawati Lubis seusai mengikuti diskusi di Tanjungpinang, Kepri, Rabu, mengatakan Kemenparekraf, Pemprov Kepri, dan Pemkab Bintan sedang mempersiapkan perencanaan pengembangan destinasi Pantai Trikora sebagai kawasan tujuan wisata yang lebih menarik.
Pantai Trikora berada di Desa Malang Rapat yang jaraknya 50 km dari Tanjungpinang, Ibu Kota Kepri. Luas pantai ini mencapai 52 hektare.
"Diskusi kali ini menyusun perencanaan pengembangan destinasi pariwisata di Pantai Timur Pulau Bintan, tepatnya Pantai Trikora. Sebagai destinasi yang dirancang berupa ruang terbuka yang mana dapat dimanfaatkan pengunjung sebagai pusat-pusat aktivitas seperti koridor pejalan kaki, taman dan lainnya," ujarnya.
Riodesmawati mengemukakan perencanaan pengembangan destinasi ini tentunya bertujuan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Pantai Trikora akan mempercepat upaya pemerintah meningkatkan perekonomian warga lokal," ucapnya.
Pelaksana Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan Dahlia Zulfa mengatakan pemerintah memperhatikan Pantai Trikora untuk dikembangkan sebagai kawasan pariwisata dengan sejumlah alasan. Pertama, Pantai Trikora dianggap menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan Pemerintah Bintan.
Selain itu, kata dia, terdapat lahan milik Pemerintah Bintan di kawasan tersebut.
"Pantai Trikora memiliki kemudahan akses bagi wisatawan sepanjang waktu. Daya tarik yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Bintan. Pembangunan juga sudah ada di sana. Banyak sekali pengembangan yang bisa diintegrasikan," ucapnya.
Faktor pendukung lainnya seperti sejarah yang tercatat di Pantai Trikora. Pantai ini diberi nama dari singkatan Tri Komando Rakyat dalam tragedi konflik antara Indonesia dan Malaysia. Pantai Trikora menjadi daerah pertahanan penting antara 1961 hingga 1962.
"Selain itu, sepanjang garis pantai ini terdapat habitat dugong dan padang lamun yang dilindungi," katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kepri Riodesmawati Lubis seusai mengikuti diskusi di Tanjungpinang, Kepri, Rabu, mengatakan Kemenparekraf, Pemprov Kepri, dan Pemkab Bintan sedang mempersiapkan perencanaan pengembangan destinasi Pantai Trikora sebagai kawasan tujuan wisata yang lebih menarik.
Pantai Trikora berada di Desa Malang Rapat yang jaraknya 50 km dari Tanjungpinang, Ibu Kota Kepri. Luas pantai ini mencapai 52 hektare.
"Diskusi kali ini menyusun perencanaan pengembangan destinasi pariwisata di Pantai Timur Pulau Bintan, tepatnya Pantai Trikora. Sebagai destinasi yang dirancang berupa ruang terbuka yang mana dapat dimanfaatkan pengunjung sebagai pusat-pusat aktivitas seperti koridor pejalan kaki, taman dan lainnya," ujarnya.
Riodesmawati mengemukakan perencanaan pengembangan destinasi ini tentunya bertujuan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Pantai Trikora akan mempercepat upaya pemerintah meningkatkan perekonomian warga lokal," ucapnya.
Pelaksana Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan Dahlia Zulfa mengatakan pemerintah memperhatikan Pantai Trikora untuk dikembangkan sebagai kawasan pariwisata dengan sejumlah alasan. Pertama, Pantai Trikora dianggap menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan Pemerintah Bintan.
Selain itu, kata dia, terdapat lahan milik Pemerintah Bintan di kawasan tersebut.
"Pantai Trikora memiliki kemudahan akses bagi wisatawan sepanjang waktu. Daya tarik yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Bintan. Pembangunan juga sudah ada di sana. Banyak sekali pengembangan yang bisa diintegrasikan," ucapnya.
Faktor pendukung lainnya seperti sejarah yang tercatat di Pantai Trikora. Pantai ini diberi nama dari singkatan Tri Komando Rakyat dalam tragedi konflik antara Indonesia dan Malaysia. Pantai Trikora menjadi daerah pertahanan penting antara 1961 hingga 1962.
"Selain itu, sepanjang garis pantai ini terdapat habitat dugong dan padang lamun yang dilindungi," katanya.