Sumatera Barat (ANTARA) - Situasi terkini pascagempa bumi 6,2 SR yang berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memberikan dampak cukup besar terhadap beberapa titik khususnya di Kabupaten Pasaman Barat. salah satu wilayah terdampak terparah yaitu Kecamatan Talamau mengalami kerusakan cukup parah dan mengakibatkan hampir seluruh masyarakat harus mengungsi dari kediaman masing-masing sejak siang tadi.
Laporan terkini dari tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang berada di lapangan pada Jum'at (25/2/2022) pukul 20.59 WIB, lokasi pengungsian sedang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Sebagian penyintas mengungsi di pos pengungsian yang disediakan pemerintah, lainnya mengungsi di rumah keluarga di Kecamatan Pasaman, di halaman rumah, dan sebagian besar lainnya mendirikan tenda-tenda darurat di lapangan terbuka.
“Dalam kondisi hujan lebat seperti ini, kami mendapati sulitnya menembus hujan ke lokasi terdampak terutama di tempat-tempat pengungsian yang jumlahnya juga puluhan lokasi. Pusat perbelanjaan dan lokasi SPBU juga jauh. Kemudian tidak ada sinyal disebabkan listrik padam sejak siang,” jelas Amrullah, Koordinator Tim Respon Pasaman Barat DMC Dompet Dhuafa, dalam laporannya.
Sejak berada di lokasi bencana, Tim Respon Dompet Dhuafa tengah bergerak dalam ragam upaya seperti mengikuti laporan di Posko Induk Kabupaten Pasaman Barat, asessment di wilayah Kecamatan Talamau, melanjutkan penyaluran beras dan sembako warga terdampak di Jorong Tanjung Beruang Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, hingga melakukan evaluasi dan koordinasi di Posko BPBD.
Sebelumnya pada pukul 19.40 WIB tim respons DMC Dompet Dhuafa berhasil melakukan assessment disalah satu posko pengungsian yang didirikan oleh warga di halaman SMPN Nagari Kajai.
Di antara para pengungsi didapati beberapa penyintas dari kalangan lansia dan anak-anak dengan kebutuhan selimut, makanan bayi, tenda, terpal, alat penerangan, dan kebutuhan mendesak seperti sembako.
“Dalam kondisi hujan yang sangat lebat kami assessment di salah satu pos pengungsian yang dipadati oleh penyintas lansia dan anak-anak. Kebutuhan mendesak saat ini, berupa paket sembako, selimut, makanan bayi, terpal tenda, dan penerangan,” jelas Amrullah.
Menurut data terkini yang berhasil di himpun tim DMC Dompet Dhuafa di lapangan, terdapat 10.000 jiwa penyintas yang tersebar di 35 titik pengungsian.
Selain itu, terdapat lebih dari 500 rumah rusak berat, 69 orang luka tengah menjalani perawatan medis, dan 2 (dua) orang meninggal dunia.
“Hari ini (25/02/2022) jam 21.00 WIB, kami berada di Simpang Empat dan belum memungkinkan untuk Kembali ke desa lokasi terdampak karena intensitas hujan masih tinggi,” pungkas Amrullah.
Malam ini team DMC Dompet Dhuafa kembali melakukan koordinasi dengan BPBD dan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, dan besok direncanakan untuk melanjutkan assessment dilokasi terdampak di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Laporan terkini dari tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang berada di lapangan pada Jum'at (25/2/2022) pukul 20.59 WIB, lokasi pengungsian sedang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Sebagian penyintas mengungsi di pos pengungsian yang disediakan pemerintah, lainnya mengungsi di rumah keluarga di Kecamatan Pasaman, di halaman rumah, dan sebagian besar lainnya mendirikan tenda-tenda darurat di lapangan terbuka.
“Dalam kondisi hujan lebat seperti ini, kami mendapati sulitnya menembus hujan ke lokasi terdampak terutama di tempat-tempat pengungsian yang jumlahnya juga puluhan lokasi. Pusat perbelanjaan dan lokasi SPBU juga jauh. Kemudian tidak ada sinyal disebabkan listrik padam sejak siang,” jelas Amrullah, Koordinator Tim Respon Pasaman Barat DMC Dompet Dhuafa, dalam laporannya.
Sejak berada di lokasi bencana, Tim Respon Dompet Dhuafa tengah bergerak dalam ragam upaya seperti mengikuti laporan di Posko Induk Kabupaten Pasaman Barat, asessment di wilayah Kecamatan Talamau, melanjutkan penyaluran beras dan sembako warga terdampak di Jorong Tanjung Beruang Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, hingga melakukan evaluasi dan koordinasi di Posko BPBD.
Sebelumnya pada pukul 19.40 WIB tim respons DMC Dompet Dhuafa berhasil melakukan assessment disalah satu posko pengungsian yang didirikan oleh warga di halaman SMPN Nagari Kajai.
Di antara para pengungsi didapati beberapa penyintas dari kalangan lansia dan anak-anak dengan kebutuhan selimut, makanan bayi, tenda, terpal, alat penerangan, dan kebutuhan mendesak seperti sembako.
“Dalam kondisi hujan yang sangat lebat kami assessment di salah satu pos pengungsian yang dipadati oleh penyintas lansia dan anak-anak. Kebutuhan mendesak saat ini, berupa paket sembako, selimut, makanan bayi, terpal tenda, dan penerangan,” jelas Amrullah.
Menurut data terkini yang berhasil di himpun tim DMC Dompet Dhuafa di lapangan, terdapat 10.000 jiwa penyintas yang tersebar di 35 titik pengungsian.
Selain itu, terdapat lebih dari 500 rumah rusak berat, 69 orang luka tengah menjalani perawatan medis, dan 2 (dua) orang meninggal dunia.
“Hari ini (25/02/2022) jam 21.00 WIB, kami berada di Simpang Empat dan belum memungkinkan untuk Kembali ke desa lokasi terdampak karena intensitas hujan masih tinggi,” pungkas Amrullah.
Malam ini team DMC Dompet Dhuafa kembali melakukan koordinasi dengan BPBD dan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, dan besok direncanakan untuk melanjutkan assessment dilokasi terdampak di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.