Jakarta (ANTARA) - Promotor sekaligus pelatih tinju Armin Tan memiliki tekad kuat untuk mengantarkan petinju Indonesia Tibo Monabesa menjadi juara dunia.

Pria yang bergelut di dunia bisnis peralatan kapal ini kepada wartawan, Sabtu, mengatakan, ia ingin Tibo tak sekedar memiliki gelar juara, tetapi bisa meraih sabuk juara dunia WBC kelas terbang ringan (48,9kg).

Keinginan Armin Tan tak main-main,  karena untuk mencapai tujuan tersebut Tibo bahkan rela melepas gelar juara dunia IBO.

"Gelar IBO itu bukan lepas, tetapi dilepas sebelum melakoni pertandingan wajib, karena menurut saya gelar IBO itu tidak ada apa-apanya. saya mau gelar mayor seperti WBC," kata Armin Tan.

Dedikasi Armin Tan terhadap olahraga tinju tak lepas dari kisah masa lalu. Dia adalah sosok yang memiliki mimpi besar untuk menjadi petinju profesional. Namun impiannya kala itu memudar seiring himpitan ekonomi keluarga.

Dunia berputar. Armin Tan kini sukses sebagai pebisnis. Dengan hidup berkecukupan, dia ingin berdedikasi lebih untuk olahraga tinju. "Jadi petinju saya sekarang ini adalah perpanjangan tangan saya, mereka yang mewujudkan cita-cita lama," ujarnya.

Dia pun bercerita terkait ekspektasi awal terhadap olahraga tinju. "Tinju kesannya glamor, banyak uang, orang kaya yang terlibat. Begitu datang ke Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Tangerang, saya terkejut," kata Armin Tan menggambarkan bahwa olahraga tinju tak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.

"Pada tahun 2012 saya bertemu Tibo, petinju yang tidak dipakai di amatir. Badannya kurus, tangannya lurus. Bayaran pertama Tibo ketika itu Rp400 ribu, tetapi harus bayar dengan uang tampil Rp2 juta ke promotor," ujar promotor tinju yang tiga kali mendapat penghargaan dari WBC sebagai promotor terbaik se Asia-Pasifik tersebut.

Tak hanya sebatas menyediakan sarana dan prasarana untuk petinju, tekad Armin Tan untuk mengantarkan petinju Indonesia menyandang gelar juara dunia dibuktikan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Probellum, promotor tinju yang didirikan Richard Schaefer.

Richard Schaefer adalah seorang mantan CEO dari Golden Boys Promotios yang merupakan perusahaan promosi milik legenda tinju dunia Oscar De La Hoya.

Kini, ambisi Armin Tan mengantarkan Tibo menjadi juara kian mendekati kenyataan, mengingat saat ini petinju 31 tahun itu menempati peringkat ketiga WBC divisi terbang ringan.

Tibo saat ini juga berstatus sebagai pemegang titel WBC International yang diraih saat mengalahkan petinju Filipina Toto Landero di Balai Sarbini Convention Hall, Jakarta, 14 April 2021.

Petinju dengan rekor 21 (8 KO)-1-2 itu dijadwalkan kembali bertarung dengan petinju asal Filipina Jayson Vayson di Holywings Club, Gatot Subroto, Jakarta, 27 Februari 2022. Pertandingan menjadi langkah Tibo makin dekat menuju tangga juara.

Tibo berada di posisi tiga WBC di bawah petinju bersama Kenshiro Teraji (Jepang) dan Hekkie Budler (Afrika Selatan) sebagai penantang pemegang gelar juara dunia WBC Masamichi Yabuki asal Jepang. Dengan kata lain, harapan Armin Tan mengantarkan Tibo Monabesa kini mendekati kenyataan.

Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024