Jayapura (ANTARA) - Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Marthen Indey Kol CKM dr Muad Marzuki menyatakan, kondisi Ramses Ohee (91 th) tokoh pejuang Pepera yang dirawat di Marthen Indey, Jayapura, Papua, stabil.
"Tidak benar informasi yang beredar yang menyatakan beliau meninggal karena kenyataannya beliau masih menjalani perawatan di RS Marthen Indey, " kata Kol CKM dr Muad kepada Antara di Jayapura, Selasa (15/2).
Dijelaskan, secara keseluruhan kondisi beliau stabil walaupun masih menggunakan alat bantu pernafasan.
Terkait sakit yang diderita, kami tidak bisa mengungkap ke publik karena itu rahasia pasien yang dirawat sejak Minggu (13/2), jelas Kol CKM dr. Muad.
Sementara itu Kapendam XVII Cendrawasih Kol Inf Aqsha Erlangga secara terpisah menyatakan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa terus memantau proses penanganan kesehatan Ramses Ohee yang saat ini ditangani tim kesehatan RSMI.
"Pangdam XVII/Cenderawasih beserta seluruh prajurit mendoakan kesembuhan terhadap Ramses Ohee, kata Kol Inf Aqsha.
Ramses Ohee merupakan salah satu tokoh pejuang Pepera (penentuan pendapat rakyat) di tahun 1969 hingga Irian Jaya saat itu tetap berada dalam wilayah RI.
"Tidak benar informasi yang beredar yang menyatakan beliau meninggal karena kenyataannya beliau masih menjalani perawatan di RS Marthen Indey, " kata Kol CKM dr Muad kepada Antara di Jayapura, Selasa (15/2).
Dijelaskan, secara keseluruhan kondisi beliau stabil walaupun masih menggunakan alat bantu pernafasan.
Terkait sakit yang diderita, kami tidak bisa mengungkap ke publik karena itu rahasia pasien yang dirawat sejak Minggu (13/2), jelas Kol CKM dr. Muad.
Sementara itu Kapendam XVII Cendrawasih Kol Inf Aqsha Erlangga secara terpisah menyatakan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa terus memantau proses penanganan kesehatan Ramses Ohee yang saat ini ditangani tim kesehatan RSMI.
"Pangdam XVII/Cenderawasih beserta seluruh prajurit mendoakan kesembuhan terhadap Ramses Ohee, kata Kol Inf Aqsha.
Ramses Ohee merupakan salah satu tokoh pejuang Pepera (penentuan pendapat rakyat) di tahun 1969 hingga Irian Jaya saat itu tetap berada dalam wilayah RI.