Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien COVID-19 di tengah merebaknya varian Omicron saat ini masih sangat rendah.
"Sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah," ujar Menkes saat memberikan keterangan pers, terkait Hasil Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, yang disaksikan secara virtual, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Senin.
Budi menyampaikan jumlah keterisian rumah sakit saat ini sebesar 18.966, sedangkan kapasitas total rumah sakit di Indonesia bisa menampung 400.000 pasien. Dari kapasitas 400.000 itu, yang disiapkan untuk COVID-19 sebanyak 120.000.
"Jadi dari 120.000 terisi per kemarin 18.966. Dan dari 18.966, yang sudah confirm COVID-19 itu 15.222, yang lain masih probable," jelas dia.
Dia mengatakan, dari angka 15.000, sebanyak 10.000 merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Menurutnya, apabila Indonesia bisa lebih efisien dalam hal tingkat keterisian rumah sakit, dengan cara OTG dan gejala ringan melakukan isolasi mandiri atau terpusat, maka tingkat keterisian RS masih sangat rendah.
Menkes meminta masyarakat untuk tidak panik, namun juga tidak jemawa dan harus tetap waspada dengan Omicron.
"Kalau sedang naik kotanya kita kurangi mobilitas, tetap di rumah insyaAllah di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi ini," tutur Menkes.
"Sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah," ujar Menkes saat memberikan keterangan pers, terkait Hasil Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, yang disaksikan secara virtual, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Senin.
Budi menyampaikan jumlah keterisian rumah sakit saat ini sebesar 18.966, sedangkan kapasitas total rumah sakit di Indonesia bisa menampung 400.000 pasien. Dari kapasitas 400.000 itu, yang disiapkan untuk COVID-19 sebanyak 120.000.
"Jadi dari 120.000 terisi per kemarin 18.966. Dan dari 18.966, yang sudah confirm COVID-19 itu 15.222, yang lain masih probable," jelas dia.
Dia mengatakan, dari angka 15.000, sebanyak 10.000 merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Menurutnya, apabila Indonesia bisa lebih efisien dalam hal tingkat keterisian rumah sakit, dengan cara OTG dan gejala ringan melakukan isolasi mandiri atau terpusat, maka tingkat keterisian RS masih sangat rendah.
Menkes meminta masyarakat untuk tidak panik, namun juga tidak jemawa dan harus tetap waspada dengan Omicron.
"Kalau sedang naik kotanya kita kurangi mobilitas, tetap di rumah insyaAllah di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi ini," tutur Menkes.