Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai mengaktifkan kembali sejumlah tempat isolasi bagi pasien terpapar COVID-19 guna mengatasi peningkatan kasus.
"Tempat isolasi tengah disiapkan kembali, dan telah disiapkan pula sejumlah ruang rawat inap," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung, Qodratul Ikhwan, di Bandarlampung, Jumat.
Dia menjelaskan, untuk jumlah tempat tidur rawat inap yang telah disiapkan di rumah sakit ada sebanyak 60 tempat tidur.
"Tempat tidur sementara ini ada 60 unit, kalau meningkat akan ditambah lagi di rumah sakit rujukan COVID-19," katanya.
Menurutnya, untuk tempat isolasi bagi warga yang terpapar COVID-19 saat ini yang telah mulai disiapkan di desa-desa.
"Untuk tempat isolasi di desa sudah mulai dipersiapkan setelah beberapa bulan sempat kendor serta tidak aktif. Dan kita minta untuk tempat isolasi mandiri desa aktif kembali," ucapnya.
Ia melanjutkan, untuk sejumlah tempat isolasi terpusat yang sebelumnya telah disiapkan saat peningkatan kasus COVID-19 tahun lalu belum akan digunakan dalam waktu dekat.
"Isolasi terpusat seperti di KM Lawit belum digunakan untuk waktu dekat. Seperti Asrama Haji saat ini kontrak dengan Pertamina sudah habis untuk rumah sakit darurat jadi fungsinya kembali seperti semula," ujarnya pula.
Dia mengatakan, bila ada pasien varian Omicron ataupun pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit telah disiapkan.
"Tapi kalau untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 varian baru Omicron ataupun COVID-19 biasa yang membutuhkan perawatan kami sudah siapkan rumah sakit," katanya dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Kamis (3/2) ketersediaan tempat tidur di Lampung berjumlah 967 unit, yang terbagi menjadi tempat tidur dengan ventilator ada 39 unit. Dan tempat tidur tanpa ventilator 928 unit.
Dari total ketersediaan tempat tidur ada sebanyak 75 unit, sedangkan sisa tempat tidur yang belum terpakai berjumlah 892 unit.
"Tempat isolasi tengah disiapkan kembali, dan telah disiapkan pula sejumlah ruang rawat inap," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung, Qodratul Ikhwan, di Bandarlampung, Jumat.
Dia menjelaskan, untuk jumlah tempat tidur rawat inap yang telah disiapkan di rumah sakit ada sebanyak 60 tempat tidur.
"Tempat tidur sementara ini ada 60 unit, kalau meningkat akan ditambah lagi di rumah sakit rujukan COVID-19," katanya.
Menurutnya, untuk tempat isolasi bagi warga yang terpapar COVID-19 saat ini yang telah mulai disiapkan di desa-desa.
"Untuk tempat isolasi di desa sudah mulai dipersiapkan setelah beberapa bulan sempat kendor serta tidak aktif. Dan kita minta untuk tempat isolasi mandiri desa aktif kembali," ucapnya.
Ia melanjutkan, untuk sejumlah tempat isolasi terpusat yang sebelumnya telah disiapkan saat peningkatan kasus COVID-19 tahun lalu belum akan digunakan dalam waktu dekat.
"Isolasi terpusat seperti di KM Lawit belum digunakan untuk waktu dekat. Seperti Asrama Haji saat ini kontrak dengan Pertamina sudah habis untuk rumah sakit darurat jadi fungsinya kembali seperti semula," ujarnya pula.
Dia mengatakan, bila ada pasien varian Omicron ataupun pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit telah disiapkan.
"Tapi kalau untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 varian baru Omicron ataupun COVID-19 biasa yang membutuhkan perawatan kami sudah siapkan rumah sakit," katanya dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Kamis (3/2) ketersediaan tempat tidur di Lampung berjumlah 967 unit, yang terbagi menjadi tempat tidur dengan ventilator ada 39 unit. Dan tempat tidur tanpa ventilator 928 unit.
Dari total ketersediaan tempat tidur ada sebanyak 75 unit, sedangkan sisa tempat tidur yang belum terpakai berjumlah 892 unit.