Jakarta (ANTARA) - Jack Grealish mengaku merasa jauh lebih sulit beradaptasi dengan kehidupan di Manchester City daripada yang dia kira, pada saat pemain termahal Inggris itu bersiap menghadapi bekas klubnya Aston Villa.
Grealish bergabung dengan City dari Villa pada Agustus dengan bayaran termahal liga sebesar 100 juta pound (Rp1,9 triliun), tetapi membuat awal yang relatif lambat bersama klub barunya itu dengan hanya menciptakan dua gol dan tiga assist dari 15 penampilan."Saya merasa jauh lebih sulit daripada yang saya kira, beradaptasi dengan manajer dan rekan satu tim yang berbeda," kata Grealish kepada Daily Telegraph menjelang lawatan ke kandang Villa guna menjalani pertandingan Liga Premier.
Baca juga: Arsenal bersiap mendapatkan suntikan dengan kehadiran Isco
"Saya tidak akan bilang saya mengalami kesulitan, tapi awalnya saya merasa sulit membiasakan diri. Saya tidak membuat assist dan gol seperti yang saya lakukan musim lalu, tetapi saya tidak pernah ragu pada diri sendiri," sambung Grealish, seperti dikutip Reuters.
Pemain timnas Inggris itu juga menepis kekhawatiran mengenai tekanan memenuhi label harganya dengan menyatakan tidak mempedulikan hal itu.
Manajer Pep Guardiola mendukung Grealish untuk terus berkembang dengan mengatakan gelandang itu memiliki keterampilan teknis untuk berkembang bersama City.
Baca juga: Tak lagi incar Dani Olmo, Barcelona bidik Ferran Torres
"Semua pemain baru selalu kesulitan, tetapi apa yang dia lihat atau apa yang harus dia lakukan, sangat mudah baginya jika melihat kualitas yang dia miliki," ujar Guardiola.
"Mungkin (awalnya lambat) karena dia menghormati teman-temannya, karena ini adalah lingkungan baru. Itu normal, butuh proses. Dia butuh waktu," tambah Guardiola.
Manchester City menduduki urutan kedua dalam klasemen liga atau tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen Chelsea. Villa naik ke posisi 13 setelah memenangkan dua pertandingan terakhir di bawah manajer baru Steven Gerrard.