Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan berupaya menghidupkan budaya daerah melalui parade senja yang diagendakan rutin setiap bulan di Lapangan Murjani, depan balai kota setempat.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah di Banjarbaru, Rabu, mengatakan parade senja salah satu upaya pemkot menghidupkan budaya daerah, khususnya di Banjarbaru yang masyarakat heterogen.
"Parade senja ini menjadi salah satu cara menghidupkan budaya daerah karena menampilkan berbagai budaya yang ada di kota ini," ujar dia yang sekaligus menjadi inspektur upacara penurunan bendera di sela parade itu.
Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan diagendakan setiap tanggal 17 dan diharapkan selain menghidupkan budaya juga menjadi daya tarik dan hiburan bagi masyarakat di Lapangan Murjani pada sore atau menjelang petang.
Dia mengharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga berbagai kegiatan masyarakat yang tidak bisa dilakukan, kembali berangsur normal seperti biasa meskipun harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Semoga bisa terlaksana setiap bulan pada tanggal 17 sehingga selain bisa menghidupkan budaya daerah juga memberikan hiburan bagi masyarakat yang tengah bersantai di Lapangan Murjani," ucapnya.
Parade senja perdana di lapangan ikonik Banjarbaru itu diawali penampilan defile Marching Band Diva Suara Dharma Pemko Banjarbaru dilanjutkan pentas seni dari Dewan Kesenian Daerah.
Sejumlah kesenian daerah ditampilkan, seperti tari Kuda Lumping, tarian Suku Dayak Maanyan, hingga seni bela diri Bakuntau yang cukup memberikan hiburan bagi peserta apel penurunan bendera dan masyarakat sekitarnya.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah di Banjarbaru, Rabu, mengatakan parade senja salah satu upaya pemkot menghidupkan budaya daerah, khususnya di Banjarbaru yang masyarakat heterogen.
"Parade senja ini menjadi salah satu cara menghidupkan budaya daerah karena menampilkan berbagai budaya yang ada di kota ini," ujar dia yang sekaligus menjadi inspektur upacara penurunan bendera di sela parade itu.
Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan diagendakan setiap tanggal 17 dan diharapkan selain menghidupkan budaya juga menjadi daya tarik dan hiburan bagi masyarakat di Lapangan Murjani pada sore atau menjelang petang.
Dia mengharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga berbagai kegiatan masyarakat yang tidak bisa dilakukan, kembali berangsur normal seperti biasa meskipun harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Semoga bisa terlaksana setiap bulan pada tanggal 17 sehingga selain bisa menghidupkan budaya daerah juga memberikan hiburan bagi masyarakat yang tengah bersantai di Lapangan Murjani," ucapnya.
Parade senja perdana di lapangan ikonik Banjarbaru itu diawali penampilan defile Marching Band Diva Suara Dharma Pemko Banjarbaru dilanjutkan pentas seni dari Dewan Kesenian Daerah.
Sejumlah kesenian daerah ditampilkan, seperti tari Kuda Lumping, tarian Suku Dayak Maanyan, hingga seni bela diri Bakuntau yang cukup memberikan hiburan bagi peserta apel penurunan bendera dan masyarakat sekitarnya.