Jakarta (ANTARA) - Manchester City kabarnya membanderol Raheem Sterling dengan harga 45 juta poundsterling (sekitar Rp855 miliar) dan siap untuk menjual pemain yang menjadi incaran Barcelona tersebut, menurut laporan media Inggris Metro pada Jumat.
Sterling bergabung dengan City dalam satu kesepakatan bernilai 50 juta poundsterling dari Liverpool pada 2015 dan dia mencetak 116 gol dalam 307 penampilan selama enam musim di Etihad.Namun, Sterling perlahan-lahan mulai terpinggirkan dari skuad Pep Guardiola karena pelatih asal Spanyol itu lebih memilih pemain seperti Phil Foden dan Jack Grealish.
Guardiola jarang menurunkan Sterling dinilai karena alasan taktik. Timnya memiliki kecenderungan dieksploitasi melalui serangan balik, dengan City sekarang mengadopsi permainan yang lebih metodis dengan memanfaatkan keahlian penguasaan bola Foden, Grealish dan Kevin De Bruyne.
Baca juga: Tiga pemain MU yang terpinggirkan diincar Newcastle United
City awalnya ingin mengikat Sterling dengan kontrak jangka panjang baru, tetapi negosiasi itu sekarang telah dibatalkan dengan kedua pihak tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan kerja sama.
Sterling sendiri ingin menjajal sepak bola Spanyol, dengan Barcelona menjadi kandidat terkuat untuk mendapatkan jasa pemain berusia 26 tahun itu.
Pep Guardiola awal pekan ini berusaha untuk meredam spekulasi tentang kepergian Sterling, tetapi mengatakan bahwa Barcelona bisa mengontrak Sterling "bila mereka mau."
"Sejujurnya saya tidak tahu. Saya tidak tahu apa-apa. Bukannya saya akan memberi tahu Anda," kata Guardiola kepada wartawan.
Baca juga: Aston Villa harap segera tunjuk Gerrard sebagai pelatih baru
“Bila Barcelona tertarik pada salah satu pemain kami, saya yakin mereka bisa mendapatkannya. Barca terus menjadi klub yang atraktif, lebih dari atraktif. Kota, klub, sejarah dan ini untuk para pelatih, untuk para pemain selalu menggoda."
“Bila Barcelona menarik minat salah satu pemain kami, mereka akan menyalakan mesin untuk beroperasi," tambah Guardiola, yang dianggap sebagai pelatih tersukses Barcelona.
“Barca dapat menggunakan media mereka untuk memengaruhi pemain. Itulah hal tentang Barcelona, mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan, baik atau buruk."