Jakarta (ANTARA) - Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan pemecah gelombang laut yang disebut BPPT-lock untuk melindungi kawasan pantai dari abrasi.

Menurut Kepala Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai BRIN Widjo Kongko, BPPT-lock sudah dipasang di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pacitan (Jawa Timur), sedang dalam proses pembangunan di Pelabuhan Sanur (Bali), dan akan segera digunakan di TPPI Tuban (Jawa Timur).

"Pemasangan produk karya bangsa ini perlu lebih disebarluaskan teknologinya untuk dipakai sebagai unit lapis lindung pelabuhan dan pantai di seluruh Indonesia," kata Widjo saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Baca juga: BRIN sebut hampir 90 persen penelitian di Indonesia dihasilkan perguruan tinggi

BPPT-lock merupakan suatu bentuk unit lapis lindung untuk melindungi infrastruktur di kawasan tepi pantai seperti pelabuhan, tempat wisata, dan permukiman.

Teknologi BPPT-lock dikembangkan saat Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIDP) masih berada di bawah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sebelum BPPT diintegrasikan ke BRIN pada 1 September 2021.

BPPT-lock memiliki stabilitas hidraulik yang unggul dan struktur yang kuat. Pemasangannya juga mudah karena dapat dipasang secara teratur dan acak.

Selain itu, kebutuhan bahan beton untuk membangun BPPT-lock lebih sedikit dibanding unit lapis lindung yang lain karena jumlah unit per satuan luas strukturnya lebih sedikit dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan unit lapis lindung yang lain.

Baca juga: Peneliti BRIN temukan spesies baru Cecak jarilengkung dari Kalimantan

BPPT-lock dipasang dalam unit lapis lindung di pantai atau pelabuhan dengan berat unit yang disesuaikan dengan gelombang rencana.

Karena berat dan secara bersama-sama saling mengunci, BPPT-lock mampu menahan atau memecahkan energi gelombang.

Widjo menjelaskan, pemasangan BPPT-lock di pantai atau pelabuhan perlu didahului dengan studi yang detail, termasuk survei hidro-oseanografi (arus-gelombang), survei batimetri (kedalaman laut), investigasi rencana tapak, serta perencanaan dan perancangan desain pelabuhan atau pelindung pantai.
 

Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024