Keerom (ANTARA) - Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY membagikan tas sekolah dan buku untuk anak-anak di wilayah perbatasan kampung Yuwainda Distrik Yaffi Kabupaten Keerom, Papua
Komandan Satuan Tugas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY, Letkol Inf Taufik Hidayat, dalam keterangan diterima, Rabu, mengatakan, pembagian tas dan buku yang dilakukan oleh anggota Pos Karang itu bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak di wilayah perbatasan.
"Selain membagikan tas dan buku, kegiatan ini juga digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada anak-anak agar lebih semangat lagi dalam belajar," kata dia
Ia menyatakan, perhatian dalam bidang pendidikan harus terus menjadi prioritas bagi semua pihak untuk meningkatkan kualitas SDM warga Papua di perbatasan RI-PNG.
"Semoga bantuan diberikan anggota pos karang Satgas Pamtas Yonif Mekanis 512/QY dapat membangkitkan motivasi anak di perbatasan," kata dia.
Salah satu anak di perbatasan, Rio, sangat senang dengan buku dan tas sekolah yang dibagikan. "Terima kasih bapak satgas TNI sangat besar peduli dengan pendidikan anak-anak asli orang Papua di perbatasan RI-PNG," kata Rio.
Komandan Satuan Tugas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY, Letkol Inf Taufik Hidayat, dalam keterangan diterima, Rabu, mengatakan, pembagian tas dan buku yang dilakukan oleh anggota Pos Karang itu bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak di wilayah perbatasan.
"Selain membagikan tas dan buku, kegiatan ini juga digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada anak-anak agar lebih semangat lagi dalam belajar," kata dia
Ia menyatakan, perhatian dalam bidang pendidikan harus terus menjadi prioritas bagi semua pihak untuk meningkatkan kualitas SDM warga Papua di perbatasan RI-PNG.
"Semoga bantuan diberikan anggota pos karang Satgas Pamtas Yonif Mekanis 512/QY dapat membangkitkan motivasi anak di perbatasan," kata dia.
Salah satu anak di perbatasan, Rio, sangat senang dengan buku dan tas sekolah yang dibagikan. "Terima kasih bapak satgas TNI sangat besar peduli dengan pendidikan anak-anak asli orang Papua di perbatasan RI-PNG," kata Rio.