Sorong (ANTARA) - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama memberikan apresiasi kepada PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim Sorong, Provinsi Papua Barat atas pemberdayaan sumber daya manusia yang mengoptimalkan lebih dari 50 persen tenaga kerja lokal.
General Manager KPI Unit Kasim, Samsudin di Sorong, Jumat, mengatakan bahwa Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama awal pekan ini mengunjungi PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Sorong, Provinsi Papua Barat.
Ia menjelaskan dalam kunjungan tersebut Basuki Tjahaja Purnama memberikan apresiasi PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Sorong yang mempekerjakan lebih dari 50 persen tenaga kerja lokal.
Menurut dia, kunjungan itu Ia ingin memastikan pemberdayaan itu semuanya berjalan dengan adil, termasuk untuk meratakan lapangan tanding bagi seluruh perwira Pertamina dalam pengembangan karir, sistem penilaian kinerja dan formulasi remunerasi.
Pemberdayaan tenaga kerja lokal tersebut menunjukkan kehadiran Pertamina di ujung timur wilayah Indonesia memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Dikatakan bahwa Basuki menilai penerapan digitalisasi di kilang yang berada di ujung Timur Indonesia ini sudah berjalan dengan baik dan harus terus ditingkatkan.
Digitalisasi juga dapat mendukung tersedianya dokumentasi yang lengkap untuk koordinasi kerja para Perwira. Walaupun ada di wilayah Timur, saya mendorong agar digitalisasi di kilang Kasim tidak boleh ketinggalan dari unit yang lain.
Digitalisasi yang ada di RU VII ini bagus dan modern sekali, Perwira yang punya passion dan kemampuan di bidang IT harus terus mengembangkan sistem IT,” tegasnya.
Ditambahkan bahwa kilang Kasim juga harus terus beroperasi dengan pengembangan yang inovatif dan efisien, guna mendukung profitabilitas kilang serta mendorong kesejahteraan dan pemerataan pembangunan masyarakat setempat.
Sebagai Subholding Refining dan Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional kini lebih fleksibel dalam pemilihan crude sesuai dengan nilai keekonomian dan kebutuhan kilang. Oleh karena itu PT KPI didorong untuk memformulasikan pengembangan Kilang Kasim, khususnya untuk memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat.
Samsudin menyatakan Pertamina dalam waktu dekat akan membangun empat unit tanki baru di unit Kasim.
Pembangunan tanki baru ini untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Timur Indonesia. Maka tentu dibutuhkan sumber daya manusia yang banyak, termasuk optimalisasi tenaga kerja lokal.
"Selain itu akan dilakukan pengembangan unit produksi untuk meningkatkan produktifitas dan profit Kilang," tambah dia.
General Manager KPI Unit Kasim, Samsudin di Sorong, Jumat, mengatakan bahwa Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama awal pekan ini mengunjungi PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Sorong, Provinsi Papua Barat.
Ia menjelaskan dalam kunjungan tersebut Basuki Tjahaja Purnama memberikan apresiasi PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Sorong yang mempekerjakan lebih dari 50 persen tenaga kerja lokal.
Menurut dia, kunjungan itu Ia ingin memastikan pemberdayaan itu semuanya berjalan dengan adil, termasuk untuk meratakan lapangan tanding bagi seluruh perwira Pertamina dalam pengembangan karir, sistem penilaian kinerja dan formulasi remunerasi.
Pemberdayaan tenaga kerja lokal tersebut menunjukkan kehadiran Pertamina di ujung timur wilayah Indonesia memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Dikatakan bahwa Basuki menilai penerapan digitalisasi di kilang yang berada di ujung Timur Indonesia ini sudah berjalan dengan baik dan harus terus ditingkatkan.
Digitalisasi juga dapat mendukung tersedianya dokumentasi yang lengkap untuk koordinasi kerja para Perwira. Walaupun ada di wilayah Timur, saya mendorong agar digitalisasi di kilang Kasim tidak boleh ketinggalan dari unit yang lain.
Digitalisasi yang ada di RU VII ini bagus dan modern sekali, Perwira yang punya passion dan kemampuan di bidang IT harus terus mengembangkan sistem IT,” tegasnya.
Ditambahkan bahwa kilang Kasim juga harus terus beroperasi dengan pengembangan yang inovatif dan efisien, guna mendukung profitabilitas kilang serta mendorong kesejahteraan dan pemerataan pembangunan masyarakat setempat.
Sebagai Subholding Refining dan Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional kini lebih fleksibel dalam pemilihan crude sesuai dengan nilai keekonomian dan kebutuhan kilang. Oleh karena itu PT KPI didorong untuk memformulasikan pengembangan Kilang Kasim, khususnya untuk memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat.
Samsudin menyatakan Pertamina dalam waktu dekat akan membangun empat unit tanki baru di unit Kasim.
Pembangunan tanki baru ini untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Timur Indonesia. Maka tentu dibutuhkan sumber daya manusia yang banyak, termasuk optimalisasi tenaga kerja lokal.
"Selain itu akan dilakukan pengembangan unit produksi untuk meningkatkan produktifitas dan profit Kilang," tambah dia.