Palembang (ANTARA) - Kementerian BUMN membagikan bantuan alat tenun songket ke pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, untuk mendorong peningkatan produksi mereka.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Ogan Ilir, Kamis, mengatakan bantuan alat kerja ini merupakan upaya pemerintah untuk melestarikan kain tenun asli Sumsel tersebut.

"Alat tenun yang diberikan secara gratis ini diharapkan dapat membantu peningkatan produksi para penenun," kata dia di Rumah BUMN Ogan Ilir yang dikelola oleh PT Pertamina.

Selain alat tenun ini, Kementerian BUMN juga membantu penenun berupa bahan baku benang sehingga dapat menurunkan biaya produksi.

Terobosan lainnya, Arya menambahkan, penenun tidak perlu membayar cicilan pinjaman jika kain songketnya belum terjual.

Bantuan ini diberikan karena Kementerian BUMN menyadari bahwa penenun kesulitan menjual hasil produksinya lantaran ekonomi masyarakat sedang menurun.

“Jadi ibu-ibu tidak terbebani dengan tanggung jawab cicilan," katanya.

Pemilik usaha tenun “Songket Permata”, Sri Ratna, mengatakan bantuan alat tenun tersebut sudah lama diharapkan karena selama ini kekurangan alat produksi.

Dengan adanya alat tambahan ini, Sri berharap dapat meningkatkan produksi usahanya.

Namun, di tengah pandemi ini, Sri mendapatkan kendala untuk mengembangkan usaha karena berkurangnya jumlah pembeli.

Kain songket biasanya digunakan saat pernikahan, sementara selama pandemi banyak yang menunda acara pernikahan.

"Tapi kami menyakini ini sementara saja, saat sudah normal tentunya kami sudah jauh lebih siap karena sudah ada alat tambahan," kata dia.

Hingga saat ini, Rumah BUMN yang dikelola oleh Pertamina di Banyuasin membina sebanyak 200 UMKM. Sebagian besar mereka sudah menerapkan transaksi secara digital.

Rumah BUMN Pertamina juga menawarkan berbagai program pengembangan UMKM melalui Klinik Bisnis Online serta keikutsertaan di berbagai pameran di tingkat nasional.

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024