Merauke (ANTARA) - Kabupaten Merauke yang menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX rupanya memiliki banyak bangunan masjid yang salah satunya sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.
Masjid Jami yang berada Jl. Raya Mandala itu telah dibangun sejak tahun 1940 ketika belum tersedianya sarana untuk beribadah bagi umat muslim yang tinggal di wilayah paling timur di Indonesia itu.
"Kalau di Merauke masjid sekarang ada banyak. Tapi yang paling tua ini. Sebelum ada masjid lain," kata penjaga masjid, Subur, saat ditemui di Merauke, Jumat.
Jika dilihat arsitektur Masjid Jami sepintas mirip dengan arsitektur Masjid Agung Demak. Rupanya hal itu memang sengaja dipilih oleh pihak pengurus saat melakukan renovasi masjid.
Arsitektur Masjid Jami yang berada di Jl. Raya Mandala, Merauke, Papua, Jumat (1/10/2021). ANTARA/Yogi Rachman
Sejak pertama kali berdiri, masjid tersebut memang sudah beberapa kali melakukan renovasi. Bahkan saat ini pihak pengurus juga sedang melakukan renovasi tempat wudhu bagi jamaah dan tempat parkir.
Subur menjelaskan bahwa Masjid Jami mampu menampung hingga 700 jamaah yang akan melakukan ibadah. Saat momen hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Masjid Jami dikunjungi banyak jamaah.
Tak hanya itu, Masjid Jami juga rutin menggelar kegiatan seperti pengajian bagi anak-anak dan dewasa. Sejak pandemi COVID-19, pengurus masjid juga memberlakukan protokol kesehatan bagi jamaah yang ingin beribadah.
"Pengajian anak setiap hari setelah ashar. Tidak ada pungutan biaya. Siapa saja boleh kalau mau belajar," ujar Subur.
Sementara itu, berlokasi tak jauh dari Tugu Lingkar Brawijaya (Libra) berdiri sebuah masjid megah di Merauke yang saat ini menjadi salah satu klaster tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Warga setempat mengenalnya dengan nama Masjid Raya Al-Aqsa.
Masjid yang dibangun tahun 1983 itu memiliki kubah besar dengan menara menjulang setinggi kurang lebih 45 meter. Arsitekturnya mengusung campuran aliran gothik dan Timur Tengah, dengan tiang pilar besar yang berada di ruang utama.
Sedangkan untuk daya tampung jamaah masjid dua lantai tersebut sekitar 5000. Pada hari biasa, banyak warga Merauke yang datang untuk beribadah di masjid tersebut. Tak hanya itu, banyak warga yang juga melakukan swafoto dengan mengambil latar kemegahan arsitektur dari Masjid Al-Aqsa tersebut.
Masjid Jami yang berada Jl. Raya Mandala itu telah dibangun sejak tahun 1940 ketika belum tersedianya sarana untuk beribadah bagi umat muslim yang tinggal di wilayah paling timur di Indonesia itu.
"Kalau di Merauke masjid sekarang ada banyak. Tapi yang paling tua ini. Sebelum ada masjid lain," kata penjaga masjid, Subur, saat ditemui di Merauke, Jumat.
Jika dilihat arsitektur Masjid Jami sepintas mirip dengan arsitektur Masjid Agung Demak. Rupanya hal itu memang sengaja dipilih oleh pihak pengurus saat melakukan renovasi masjid.
Sejak pertama kali berdiri, masjid tersebut memang sudah beberapa kali melakukan renovasi. Bahkan saat ini pihak pengurus juga sedang melakukan renovasi tempat wudhu bagi jamaah dan tempat parkir.
Subur menjelaskan bahwa Masjid Jami mampu menampung hingga 700 jamaah yang akan melakukan ibadah. Saat momen hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Masjid Jami dikunjungi banyak jamaah.
Tak hanya itu, Masjid Jami juga rutin menggelar kegiatan seperti pengajian bagi anak-anak dan dewasa. Sejak pandemi COVID-19, pengurus masjid juga memberlakukan protokol kesehatan bagi jamaah yang ingin beribadah.
"Pengajian anak setiap hari setelah ashar. Tidak ada pungutan biaya. Siapa saja boleh kalau mau belajar," ujar Subur.
Sementara itu, berlokasi tak jauh dari Tugu Lingkar Brawijaya (Libra) berdiri sebuah masjid megah di Merauke yang saat ini menjadi salah satu klaster tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Warga setempat mengenalnya dengan nama Masjid Raya Al-Aqsa.
Masjid yang dibangun tahun 1983 itu memiliki kubah besar dengan menara menjulang setinggi kurang lebih 45 meter. Arsitekturnya mengusung campuran aliran gothik dan Timur Tengah, dengan tiang pilar besar yang berada di ruang utama.
Sedangkan untuk daya tampung jamaah masjid dua lantai tersebut sekitar 5000. Pada hari biasa, banyak warga Merauke yang datang untuk beribadah di masjid tersebut. Tak hanya itu, banyak warga yang juga melakukan swafoto dengan mengambil latar kemegahan arsitektur dari Masjid Al-Aqsa tersebut.