Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan, 45.518 pasien COVID-19 yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di provinsi itu berhasil sembuh.

"Hari ini 119 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh berdasarkan hasil tes usap (swab) terakhir, sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng hingga saat ini berjumlah 45.518 orang," katanya di Kota Palu, Minggu malam.

Ia menerangkan pasien COVID-19 yang sembuh terbanyak berada di Kabupaten Sigi yaitu 30 orang. Disusul 29 orang di Kota Palu, 18 orang di Morowali Utara (Morut), 13 orang di Tojo Una-Una (Touna), 12 orang di Poso.

Kemudian, lanjutnya, 11 orang di Banggai, empat orang di Tolitoli, satu orang di Banggai Laut (Balut) dan Buol.

Mereka yang sudah sembuh telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat agar tidak kembali terpapar.

"Sementara itu 61 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini meliputi 14 orang di Parimo, delapan orang di Morowali dan Banggai, tujuh orang di Sigi dan Palu, enam orang di Buol," ujarnya.

Selanjutnya tiga orang di Bangkep, Donggala dan Poso, dua orang di Tolitoli dan satu orang di Morut.

Berikutnya, Adiman mengatakan, dua pasien COVID-19 masing-masing satu orang di Palu dan Touna dinyatakan meninggal dunia hari ini.

Sehingga total pasien COVID-19 yang meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 1.527 orang. Adapun 1.612 pasien COVID-19 saat ini menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

Ia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.


Pewarta : Muhammad Arshandi
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024