Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan belum menemukan kasus penularan virus corona penyebab COVID-19 varian yang baru, termasuk varian Mu.

"Sampai saat ini tidak kurang dari 6.253 hasil sekuensing telah kita laporkan. Dari total tersebut 2.252 adalah varian Delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan pers via daring pada Rabu.

Dalam siaran pers di saluran YouTube FMB9ID yang dipantau dari Jakarta, Nadia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan bersama pihak-pihak terkait terus memantau persebaran COVID-19 dan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan varian baru virus corona.

Baca juga: 42 juta lebih warga Indonesia sudah vaksin COVID-19 lengkap

"Kita juga memantau semua varian-varian yang muncul baik itu variant of concern (VoC) atau variant of interest (VoI)," katanya.

"Lamda dan Mu merupakan varian yang belum masuk ke Indonesia, tetapi tetap harus kita waspadai, termasuk varian lokal yang mungkin muncul di Indonesia," ia menambahkan.

Baca juga: Kemenkes sebut penanggulangan COVID-19 Indonesia salah satu terbaik dunia

Ia mengatakan bahwa pemerintah telah mengantisipasi masuknya varian baru virus corona. Pengawasan lalu lintas orang dari luar negeri di pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia ditingkatkan untuk mencegah masuknya varian baru virus corona.

"Kita terus berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait varian-varian baru yang berpotensi masuk dan menyebar di Indonesia," katanya.
 

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024