Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Robotika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap menerbangkan pesawat rancangannya di ajang Unmanaged Aerial Vehicle (UAV) yang diselenggarakan di Kota Bursa, Turki, pada 13-19 September 2021.
Ketua Tim Robotika UMM Muhammad Noer Jayadin sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas yang diterima di Malang, Selasa, mengatakan bahwa tim harus melewati dua babak seleksi untuk maju ke Turki, yakni babak pengumpulan konsep desain dan penyusunan desain secara mendetail.
"Kami mulai merakit pesawat ini sejak Juni lalu, saat dinyatakan lolos ke tahap penerbangan, mulai dari merakit bodi, menyiapkan kelistrikan, dan menyusun mesinnya,” kata Noer Jayadin.
Noer Jayadin bersama dua rekan serta satu pembina berangkat ke Turki pada Sabtu (11/9).
Tim Robotika UMM akan bersaing dengan tim-tim dari negara lain dalam ajang Teknofest 2021 di Kota Bursa, yang diselenggarakan oleh The Scientific and Technological Research Council of Turkey (TUBITAK).
Noer Jayadin mengatakan bahwa timnya menghadapi beberapa kendala saat mempersiapkan pesawat. Dua pesawat yang sebelumnya mereka buat mengalami masalah saat diuji coba. Satu pesawat jatuh dan menabrak, dan satu pesawat lainnya mengalami kebocoran baterai.
Namun tim Noer Jayadin tidak menyerah. Mereka membangun kembali pesawat yang aman dan siap diterbangkan dan berharap timnya mendapat hasil terbaik dalam ajang kompetisi di Turki.
"Target utama kami bisa menyelesaikan misi yang disiapkan dalam kompetisi Teknofest dan tentu saja kami menargetkan juara. Kami harus tetap fokus agar bisa menyelesaikan misi dan mendapat hasil terbaik,” kata mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat itu.
Pembina Tim Robotika UMM yang berangkat ke Turki, Khusnul Hidayat, berharap tim tidak menghadapi kendala teknis yang bisa mengganggu proses penerbangan pesawat rakitan mereka saat kompetisi.
“Target utama kami adalah bisa menyelesaikan misi dengan tuntas. Kalau pun bisa memenangkan kompetisinya, itu adalah bonus yang luar biasa bagi kami,” katanya.
Ketua Tim Robotika UMM Muhammad Noer Jayadin sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas yang diterima di Malang, Selasa, mengatakan bahwa tim harus melewati dua babak seleksi untuk maju ke Turki, yakni babak pengumpulan konsep desain dan penyusunan desain secara mendetail.
"Kami mulai merakit pesawat ini sejak Juni lalu, saat dinyatakan lolos ke tahap penerbangan, mulai dari merakit bodi, menyiapkan kelistrikan, dan menyusun mesinnya,” kata Noer Jayadin.
Noer Jayadin bersama dua rekan serta satu pembina berangkat ke Turki pada Sabtu (11/9).
Tim Robotika UMM akan bersaing dengan tim-tim dari negara lain dalam ajang Teknofest 2021 di Kota Bursa, yang diselenggarakan oleh The Scientific and Technological Research Council of Turkey (TUBITAK).
Noer Jayadin mengatakan bahwa timnya menghadapi beberapa kendala saat mempersiapkan pesawat. Dua pesawat yang sebelumnya mereka buat mengalami masalah saat diuji coba. Satu pesawat jatuh dan menabrak, dan satu pesawat lainnya mengalami kebocoran baterai.
Namun tim Noer Jayadin tidak menyerah. Mereka membangun kembali pesawat yang aman dan siap diterbangkan dan berharap timnya mendapat hasil terbaik dalam ajang kompetisi di Turki.
"Target utama kami bisa menyelesaikan misi yang disiapkan dalam kompetisi Teknofest dan tentu saja kami menargetkan juara. Kami harus tetap fokus agar bisa menyelesaikan misi dan mendapat hasil terbaik,” kata mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat itu.
Pembina Tim Robotika UMM yang berangkat ke Turki, Khusnul Hidayat, berharap tim tidak menghadapi kendala teknis yang bisa mengganggu proses penerbangan pesawat rakitan mereka saat kompetisi.
“Target utama kami adalah bisa menyelesaikan misi dengan tuntas. Kalau pun bisa memenangkan kompetisinya, itu adalah bonus yang luar biasa bagi kami,” katanya.