Bengkulu (ANTARA) - General Manajer PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu Bambang Dwiyanto menyebutkan dari 1.513 desa yang ada di Provinsi Bengkulu hanya tinggal satu desa lagi yang belum teraliri listrik.
Desa tersebut yakni Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Bengkulu yang menurut Bambang ditargetkan desa tersebut akan dialiri listrik pada tahun 2022 mendatang.
"Sekarang masih ada satu desa lagi yang belum teraliri listrik dan kami bersama Pemprov Bengkulu berkomitmen tahun 2022 seluruh desa di Bengkulu semuanya sudah teraliri listrik," kata Bambang, di Bengkulu, Rabu.
Ia menambahkan, baru-baru ini PLN menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di Desa Langgar Jaya, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Di desa tersebut ada 400 kepala keluarga yang saat ini sudah menikmati jaringan listrik, dan setengahnya merupakan penerima manfaat program listrik gratis dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, dengan selesainya pembangunan jaringan listrik di desa tersebut maka angka rasio elektrifitas di Provinsi Bengkulu meningkatkan sebesar 0,13 persen, dari 99,80 persen menjadi 99,93 persen.
"Jaringan listrik di Bengkulu juga harus kita jaga bersama-sama. Kalau ini tidak kita lakukan, maka akan menimbulkan persoalan nantinya," ucap Bambang.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meyakini target seluruh desa di Bengkulu akan teraliri listrik pada tahun 2022 mendatang dapat tercapai, karena beriringan dengan upaya pemasangan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu yang saat ini terus digencarkan.
"Sekarang hanya tinggal satu desa yang belum teraliri listrik. Ini komitmen yang kita bangun bersama dengan PLN bahwa tahun 2022 mendatang 100 persen desa di Bengkulu teraliri listrik semua," kata Rohidin.
Gubernur menjelaskan, program pemasangan listrik gratis ini dicanangkan bagi ribuan rumah tangga kurang mampu yang tersebar di sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu.
Namun, kata dia, untuk tahap awal Pemprov Bengkulu akan menyisir terlebih dahulu masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terdepan dan terluar atau daerah 3 T.
"Tentu kalau desa sudah teraliri listrik semua, harapan kita masyarakatnya semakin produktif, semangat kerjanya semakin baik dan tentu kondisi lingkungan akan semakin terpelihara, tumbuh dan berkembang," demikian Rohidin.
Desa tersebut yakni Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Bengkulu yang menurut Bambang ditargetkan desa tersebut akan dialiri listrik pada tahun 2022 mendatang.
"Sekarang masih ada satu desa lagi yang belum teraliri listrik dan kami bersama Pemprov Bengkulu berkomitmen tahun 2022 seluruh desa di Bengkulu semuanya sudah teraliri listrik," kata Bambang, di Bengkulu, Rabu.
Ia menambahkan, baru-baru ini PLN menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di Desa Langgar Jaya, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Di desa tersebut ada 400 kepala keluarga yang saat ini sudah menikmati jaringan listrik, dan setengahnya merupakan penerima manfaat program listrik gratis dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, dengan selesainya pembangunan jaringan listrik di desa tersebut maka angka rasio elektrifitas di Provinsi Bengkulu meningkatkan sebesar 0,13 persen, dari 99,80 persen menjadi 99,93 persen.
"Jaringan listrik di Bengkulu juga harus kita jaga bersama-sama. Kalau ini tidak kita lakukan, maka akan menimbulkan persoalan nantinya," ucap Bambang.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meyakini target seluruh desa di Bengkulu akan teraliri listrik pada tahun 2022 mendatang dapat tercapai, karena beriringan dengan upaya pemasangan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu yang saat ini terus digencarkan.
"Sekarang hanya tinggal satu desa yang belum teraliri listrik. Ini komitmen yang kita bangun bersama dengan PLN bahwa tahun 2022 mendatang 100 persen desa di Bengkulu teraliri listrik semua," kata Rohidin.
Gubernur menjelaskan, program pemasangan listrik gratis ini dicanangkan bagi ribuan rumah tangga kurang mampu yang tersebar di sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu.
Namun, kata dia, untuk tahap awal Pemprov Bengkulu akan menyisir terlebih dahulu masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terdepan dan terluar atau daerah 3 T.
"Tentu kalau desa sudah teraliri listrik semua, harapan kita masyarakatnya semakin produktif, semangat kerjanya semakin baik dan tentu kondisi lingkungan akan semakin terpelihara, tumbuh dan berkembang," demikian Rohidin.