Bandarlampung (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung dan American Red Cross (Amcross) atau Palang Merah Amerika bekerja sama dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
Kepala Markas PMI Lampung Arys Suharyanto ketika dihubungi di Bandarlampung, Senin, mengatakan, kerja sama PMI dan Amcross dalam menanggulangi COVID-19 baru dimulai tahun ini melalui program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat dalam melakukan 3T (testing, tracing, treatment)."Namun untuk kerja sama dengan Amcross kita sudah pernah melakukannya di tahun 2007 dalam penanganan flu burung. Sementara untuk penanganan pandemi COVID-19 dimulai pada tahun ini," kata dia.
Dia menjelaskan program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat ini sudah memasuki tahap kedua dan akan berakhir pada Desember 2021, dan tahap pertama dimulai pada tahun 2019-2020 di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat Namun, pada saat itu belum ada pandemi.
Baca juga: Ketua DPD RI apresiasi penanganan anak yatim korban COVID-19 di Lamsel
Program tahap pertama dalam kerja sama dengan Amcross ini menyasar daerah aliran sungai (DAS) di desa-desa di dua kabupaten tersebut.
"Di Tanggamus wilayah sasaran ada di Pekon Sukamulia, Pekon Tanjungagung, Pekon Karanganyar, sedangkan di Lampung Barat di Pekon Suoh, Pekon Tuguratu, dan Pekon Ujung," kata dia.
Kemudian, ia mengungkapkan menjelang berjalannya program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat tahap kedua di tahun 2020-2021, PMI Lampung mulai melakukan aksi respon COVID-19, mulai dari distribusi tempat cuci tangan, masker, handsanitizer, dan sosialisasi protokol kesehatan 3M melalui pengumuman dan pemasangan banner.
"Program tahap kedua berlangsung di Tanggamus dengan locus program tujuh desa di Kecamatan Semaka dan melibatkan 20 relawan dari masing-masing desa," kata Suharyanto.
Baca juga: IDAI minta vaksinasi pelajar Lampung diatur cermat
Kepala Markas PMI Lampung itu mengatakan para relawan yang direkrut telah mendapatkan pelatihan untuk melakukan 3T, salah satunya tracing atau penelusuran kontak erat terhadap orang-orang yang terkonfirmasi COVID-19.
"Relawan kita di tujuh desa itu bernama Relawan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan kita sudah latih 3T dan membuat SOP," ujar dia.
Ia mengatakan, ke-tujuh desa yang menjadi locus program ini yakni Pekon Srikaton, Pekon Pardawaras, Pekon Waykerap, Pekon Sedayu, Pekon Bangunrejo, Pekon Sukaraja, dan Pekon Kacapura.
"Kerja sama dengan dukungan dari PMI pusat ini merupakan bentuk komitmen dalam rangka membantu pemerintah agar penyebaran virus corona segera berakhir," katanya.