Pesawaran, Lampung (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan pentingnya pembangunan desa untuk mendorong pemerataan pembangunan yang berkeadilan, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri penandatanganan MoU dan peluncuran Pogram Desa Emas bersama Satmakura di MS Town Beach, Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu.
"Sebagai representasi daerah, DPD RI berkomitmen mendukung berbagai program yang menyangkut pembangunan dan pemberdayaan kawasan pedesaan. Karena tujuannya adalah menyejahterakan masyarakat yang ada. Apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, dibutuhkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dimulai dari tingkatan desa sebagai manifesto fundamental dan satuan pemerintahan terkecil dalam lingkup NKRI," katanya.
Lahirnya UU No 6 tahun 2014 tentang Desa, menurut LaNyalla, memberikan sebuah perspektif dan konsep baru dalam pembangunan desa. Desa kini bukan lagi objek pembangunan dimana hidupnya tergantung dari stimulus pusat. Desa telah bertransformasi sebagai subjek pembangunan.
"Desa kita sekarang sudah menjadi unit pemerintahan yang menggerakkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, peran tersebut dikenal dengan istilah membangun desa dan desa membangun," ujarnya.
Ditambahkan oleh LaNyalla, Indonesia memiliki luas wilayah dengan geografis dan penduduk yang banyak seperti Tiongkok. Namun Tiongkok saat ini lebih baik dalam segala bidang. Makanya Indonesia perlu belajar dengan cara Tiongkok memajukan bangsanya.
Baca juga: Ketua DPD hadiri peluncuran Desa Emas dan bertemu kyai kampung se-Lampung
"Indonesia perlu strategi dan pendekatan baru untuk kesejahteraan rakyat seperti yang dilakukan Tiongkok. Salah satu strateginya adalah menciptakan lapangan kerja secara masif yaitu mulai dengan membangun desa lewat pertanian. Karena sektor pertanian tidak membutuhkan syarat SDM dan skill yang harus tinggi," ujarnya
Terkait Program Desa Emas, LaNyalla menyampaikan perlunya mengedepankan semangat untuk menjadikan peradaban desa yang tangguh, mandiri, bermartabat dan sejahtera. Sekaligus membawa dampak terhadap strategi pembangunan bangsa dengan berlandaskan bina karakter, bina persaudaraan, bina sinergi, bina dana, bina pasar serta produk unggulan.
"Konsep gerakan Desa Emas sudah dikembangkan di berbagai desa di Tanah Air, yaitu beberapa potensi desa dapat dioptimalkan dengan pendirian berbagai bidang usaha," lanjutnya.
Mantan Ketua Umum PSSI itu mencontohkan Desa Eretan Kulon, Indramayu, yang berhasil menggali potensinya. Desa Eretan Kulon telah menghasilkan omzet Rp1 miliar per hari dari 7 (tujuh) unit usaha yang ada.
"Mereka menghimpun kekuatan desa melalui program patriot desa yang melakukan aktifitas potensial seperti pelatihan dan pembekalan skill warga desa untuk mewujudkan desa berdikari," paparnya.
Baca juga: Ketua DPD RI tak setuju pendapat sebut negara gagal tangani pandemi
Baca juga: Ketua DPD ingatkan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah
Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri penandatanganan MoU dan peluncuran Pogram Desa Emas bersama Satmakura di MS Town Beach, Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu.
"Sebagai representasi daerah, DPD RI berkomitmen mendukung berbagai program yang menyangkut pembangunan dan pemberdayaan kawasan pedesaan. Karena tujuannya adalah menyejahterakan masyarakat yang ada. Apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, dibutuhkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dimulai dari tingkatan desa sebagai manifesto fundamental dan satuan pemerintahan terkecil dalam lingkup NKRI," katanya.
Lahirnya UU No 6 tahun 2014 tentang Desa, menurut LaNyalla, memberikan sebuah perspektif dan konsep baru dalam pembangunan desa. Desa kini bukan lagi objek pembangunan dimana hidupnya tergantung dari stimulus pusat. Desa telah bertransformasi sebagai subjek pembangunan.
"Desa kita sekarang sudah menjadi unit pemerintahan yang menggerakkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, peran tersebut dikenal dengan istilah membangun desa dan desa membangun," ujarnya.
Ditambahkan oleh LaNyalla, Indonesia memiliki luas wilayah dengan geografis dan penduduk yang banyak seperti Tiongkok. Namun Tiongkok saat ini lebih baik dalam segala bidang. Makanya Indonesia perlu belajar dengan cara Tiongkok memajukan bangsanya.
Baca juga: Ketua DPD hadiri peluncuran Desa Emas dan bertemu kyai kampung se-Lampung
"Indonesia perlu strategi dan pendekatan baru untuk kesejahteraan rakyat seperti yang dilakukan Tiongkok. Salah satu strateginya adalah menciptakan lapangan kerja secara masif yaitu mulai dengan membangun desa lewat pertanian. Karena sektor pertanian tidak membutuhkan syarat SDM dan skill yang harus tinggi," ujarnya
Terkait Program Desa Emas, LaNyalla menyampaikan perlunya mengedepankan semangat untuk menjadikan peradaban desa yang tangguh, mandiri, bermartabat dan sejahtera. Sekaligus membawa dampak terhadap strategi pembangunan bangsa dengan berlandaskan bina karakter, bina persaudaraan, bina sinergi, bina dana, bina pasar serta produk unggulan.
"Konsep gerakan Desa Emas sudah dikembangkan di berbagai desa di Tanah Air, yaitu beberapa potensi desa dapat dioptimalkan dengan pendirian berbagai bidang usaha," lanjutnya.
Mantan Ketua Umum PSSI itu mencontohkan Desa Eretan Kulon, Indramayu, yang berhasil menggali potensinya. Desa Eretan Kulon telah menghasilkan omzet Rp1 miliar per hari dari 7 (tujuh) unit usaha yang ada.
"Mereka menghimpun kekuatan desa melalui program patriot desa yang melakukan aktifitas potensial seperti pelatihan dan pembekalan skill warga desa untuk mewujudkan desa berdikari," paparnya.
Baca juga: Ketua DPD RI tak setuju pendapat sebut negara gagal tangani pandemi
Baca juga: Ketua DPD ingatkan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah