Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendorong pelaksanaan percepatan vaksinasi COVID-19 terhadap pelajar di Lampung guna memberi perlindungan bagi anak dari paparan COVID-19.
"Untuk vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di Lampung memang sudah ada yang melaksanakan seperti di Kota Metro dan Bandarlampung tepatnya di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek namun masih bercampur dengan vaksinasi dewasa," ujar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Lampung Murdoyo Rahmanoe saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan dengan telah mulai dilaksanakannya kegiatan vaksinasi COVID-19 tersebut di sejumlah daerah diharapkan percepatan pelaksanaan dapat dilakukan untuk memberi perlindungan kepada para pelajar dengan menambah imunitas.
"Kita dorong untuk pelaksanaannya dan apabila ada kendala segera ditemukan solusinya, sebab bila 1 vial vaksin dapat digunakan untuk 10 dosis kemungkinan cukup ya untuk vaksinasi pelajar kita," katanya
Menurutnya, belum terlaksananya secara masif vaksinasi kepada pelajar mungkin terjadi akibat sejumlah hambatan seperti stok vaksin yang tidak mencukupi, sumber daya manusia yang kurang ataupun belum adanya tempat khusus bagi vaksinasi pelajar.
"Mungkin ada hambatan yang terjadi, namun untuk sumberdaya manusia bila kurang sudah ada relawan dari IDI yang siap membantu, lalu bila tidak dapat dilakukan di sekolah vaksinasi bisa dilakukan ditempat lain seperti sentra vaksinasi atau Puskesmas," ucapnya.
Dia menjelaskan dengan adanya vaksinasi bagi pelajar setidaknya dapat memberi perlindungan kepada anak dari paparan COVID-19.
"Setidaknya vaksinasi ini bisa melindungi anak kita dengan menambah imunitas mereka, sehingga tidak hanya orang dewasa saja yang terlindungi namun anak pun terlindungi," katanya pula.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Rabu (25/8) cakupan vaksinasi remaja atau pelajar untuk dosis pertama baru 0,76 persen atau 6.704 anak, sedangkan vaksinasi kedua sebesar 0,45 persen atau bila dikonversi sekitar 3.934 anak dari total sasaran 880.203 anak.
"Untuk vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di Lampung memang sudah ada yang melaksanakan seperti di Kota Metro dan Bandarlampung tepatnya di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek namun masih bercampur dengan vaksinasi dewasa," ujar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Lampung Murdoyo Rahmanoe saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan dengan telah mulai dilaksanakannya kegiatan vaksinasi COVID-19 tersebut di sejumlah daerah diharapkan percepatan pelaksanaan dapat dilakukan untuk memberi perlindungan kepada para pelajar dengan menambah imunitas.
"Kita dorong untuk pelaksanaannya dan apabila ada kendala segera ditemukan solusinya, sebab bila 1 vial vaksin dapat digunakan untuk 10 dosis kemungkinan cukup ya untuk vaksinasi pelajar kita," katanya
Menurutnya, belum terlaksananya secara masif vaksinasi kepada pelajar mungkin terjadi akibat sejumlah hambatan seperti stok vaksin yang tidak mencukupi, sumber daya manusia yang kurang ataupun belum adanya tempat khusus bagi vaksinasi pelajar.
"Mungkin ada hambatan yang terjadi, namun untuk sumberdaya manusia bila kurang sudah ada relawan dari IDI yang siap membantu, lalu bila tidak dapat dilakukan di sekolah vaksinasi bisa dilakukan ditempat lain seperti sentra vaksinasi atau Puskesmas," ucapnya.
Dia menjelaskan dengan adanya vaksinasi bagi pelajar setidaknya dapat memberi perlindungan kepada anak dari paparan COVID-19.
"Setidaknya vaksinasi ini bisa melindungi anak kita dengan menambah imunitas mereka, sehingga tidak hanya orang dewasa saja yang terlindungi namun anak pun terlindungi," katanya pula.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Rabu (25/8) cakupan vaksinasi remaja atau pelajar untuk dosis pertama baru 0,76 persen atau 6.704 anak, sedangkan vaksinasi kedua sebesar 0,45 persen atau bila dikonversi sekitar 3.934 anak dari total sasaran 880.203 anak.