Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi para anggota parlemen di MPR, DPR serta DPD, atas kontribusinya dalam pembangunan bangsa dan penanganan pandemi Cocid-19.
"Saya mengapresiasi MPR RI dengan Program Empat Pilarnya, yang terus konsisten memperkokoh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar dia, saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2021 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan agenda MPR untuk mengkaji substansi dan bentuk hukum Pokok-pokok Haluan Negara juga perlu diapresiasi untuk melandasi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan lintas kepemimpinan.
Ia juga menekankan dalam menghadapi pandemi yang membutuhkan penanganan yang luar biasa, DPR bersama pemerintah juga telah bekerja keras dan bersinergi untuk membangun fondasi hukum bagi penanganan Covid-19.
Baca juga: Jokowi: Kecepatan kerja peradilan tidak bisa ditunda meski pandemi
Selain penanganan masalah kesehatan, DPR bersama pemerintah juga berhasil menyelesaikan UU Cipta Kerja, yang merupakan omnibus law pertama di Indonesia, yang menjadi pilar utama reformasi struktural di Indonesia.
Selain itu, dengan berbagai macam inovasi, kata dia, DPR terus menjaring aspirasi masyarakat dan menjalankan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pemerintah.
Sementara itu DPD juga dia bilang terlibat aktif dalam pembahasan RUU, termasuk terkait dengan kebijakan anggaran, serta melakukan pengawasan, utamanya terhadap pelayanan publik dan pelaksanaan UU tentang Desa.
Baca juga: Presiden Jokowi ungkap kerja keras para tenaga kesehatan sangat mengharukan
Peran ini, menurut dia, memberikan kontribusi dalam ketepatan penanganan pandemi dan sekaligus dalam perbaikan kelembagaan pemerintahan daerah ke depan. Lebih jauh dia juga menegaskan kembali bahwa berbagai upaya menyelamatkan rakyat merupakan hukum tertinggi dalam bernegara.
Ia mengatakan, di tengah kebutuhan pemerintah untuk bertindak cepat menyelamatkan masyarakat dari pandemi, peran pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga telah dilakukan beberapa penyesuaian.
"Situasi pandemi bukan situasi normal, dan tidak bisa diperiksa dengan standar situasi normal. Yang utama adalah menyelamatkan rakyat. Menyelamatkan rakyat adalah hukum tertinggi dalam bernegara. Inovasi BPK untuk mewujudkan akuntabilitas untuk Semua di negara kita patut untuk dihargai," ujarnya.
Baca juga: Sederhana dan nyaman dipakai, ini lasan Presiden pilih pakaian adat Baduy
Ia mengapresiasi upaya-upaya BPK untuk memberikan informasi temuan pemeriksaan agar ditindaklanjuti oleh pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
Ia tiba di kompleks parlemen DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin, sekitar pukul 08.05 WIB.
Ia mengenakan pakaian atau baju adat Baduy berwarna hitam dengan ikat kepala khas Baduy berwarna biru. Ia juga mengenakan tas tradisional Baduy berwarna coklat muda.
Selama beberapa tahun terakhir, dia selalu mengenakan pakaian adat nusantara dalam berbagai acara kenegaraan di Istana Merdeka dan Gedung Parlemen sementara Indonesia yang terdiri dari ratusan komunitas masyarakat adat yang menghadapi berbagai kondisi dinamis di lingkungan mereka masing-masing.
Baca juga: Indonesia Tangguh dan Tumbuh diraih dengan sikap terbuka
Pada hari ini dia dijadwalkan menyampaikan dua pidato yakni pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2021, serta pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR Tahun Sidang 2021-2022.
"Saya mengapresiasi MPR RI dengan Program Empat Pilarnya, yang terus konsisten memperkokoh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar dia, saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2021 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan agenda MPR untuk mengkaji substansi dan bentuk hukum Pokok-pokok Haluan Negara juga perlu diapresiasi untuk melandasi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan lintas kepemimpinan.
Ia juga menekankan dalam menghadapi pandemi yang membutuhkan penanganan yang luar biasa, DPR bersama pemerintah juga telah bekerja keras dan bersinergi untuk membangun fondasi hukum bagi penanganan Covid-19.
Baca juga: Jokowi: Kecepatan kerja peradilan tidak bisa ditunda meski pandemi
Selain penanganan masalah kesehatan, DPR bersama pemerintah juga berhasil menyelesaikan UU Cipta Kerja, yang merupakan omnibus law pertama di Indonesia, yang menjadi pilar utama reformasi struktural di Indonesia.
Selain itu, dengan berbagai macam inovasi, kata dia, DPR terus menjaring aspirasi masyarakat dan menjalankan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pemerintah.
Sementara itu DPD juga dia bilang terlibat aktif dalam pembahasan RUU, termasuk terkait dengan kebijakan anggaran, serta melakukan pengawasan, utamanya terhadap pelayanan publik dan pelaksanaan UU tentang Desa.
Baca juga: Presiden Jokowi ungkap kerja keras para tenaga kesehatan sangat mengharukan
Peran ini, menurut dia, memberikan kontribusi dalam ketepatan penanganan pandemi dan sekaligus dalam perbaikan kelembagaan pemerintahan daerah ke depan. Lebih jauh dia juga menegaskan kembali bahwa berbagai upaya menyelamatkan rakyat merupakan hukum tertinggi dalam bernegara.
Ia mengatakan, di tengah kebutuhan pemerintah untuk bertindak cepat menyelamatkan masyarakat dari pandemi, peran pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga telah dilakukan beberapa penyesuaian.
"Situasi pandemi bukan situasi normal, dan tidak bisa diperiksa dengan standar situasi normal. Yang utama adalah menyelamatkan rakyat. Menyelamatkan rakyat adalah hukum tertinggi dalam bernegara. Inovasi BPK untuk mewujudkan akuntabilitas untuk Semua di negara kita patut untuk dihargai," ujarnya.
Baca juga: Sederhana dan nyaman dipakai, ini lasan Presiden pilih pakaian adat Baduy
Ia mengapresiasi upaya-upaya BPK untuk memberikan informasi temuan pemeriksaan agar ditindaklanjuti oleh pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
Ia tiba di kompleks parlemen DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin, sekitar pukul 08.05 WIB.
Ia mengenakan pakaian atau baju adat Baduy berwarna hitam dengan ikat kepala khas Baduy berwarna biru. Ia juga mengenakan tas tradisional Baduy berwarna coklat muda.
Selama beberapa tahun terakhir, dia selalu mengenakan pakaian adat nusantara dalam berbagai acara kenegaraan di Istana Merdeka dan Gedung Parlemen sementara Indonesia yang terdiri dari ratusan komunitas masyarakat adat yang menghadapi berbagai kondisi dinamis di lingkungan mereka masing-masing.
Baca juga: Indonesia Tangguh dan Tumbuh diraih dengan sikap terbuka
Pada hari ini dia dijadwalkan menyampaikan dua pidato yakni pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2021, serta pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR Tahun Sidang 2021-2022.