Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung menyebutkan bahwa keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) Rujukan COVID-19 di kota ini turun menjadi 72 persen.
"Alhamdulillah sekarang tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien COVID-19 rumah sakit rujukan telah menurun menjadi 72 persen, dari sebelumnya yang mencapai lebih 80 persen," kata Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, di Bandarlampung, Sabtu.
Namun begitu, lanjut dia, guna mengantisipasi lonjakan COVID-19 Pemkot Bandarlampung akan menambah tempat tidur bagi pasien positif virus corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) A Dadi Tjokrodipo.
"Jadi bila ke depan ada hal-hal yang tidak diinginkan atau ada keadaan darurat kita sudah siap," kata dia.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD A Dadi Tjokrodipo Bandarlampung, dr Yulita Trisia M Kes mengatakan bahwa sebagaimana SK Wali Kota yang menunjuk RS ini sebagai pusat pelayanan COVID-19 maka tempat tidur bagi terinfeksi virus corona akan ditambah 30.
"Kita akan tambah 30 tempat tidur sehingga total akan ada 50 tempat tidur bagi pasien COVID-19 di RSUD ini, tapi nanti di tahap selanjutnya kapasitas tempat tidur pun akan ditambah lagi," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa untuk sumber daya manusia (SDM) yang ada di RS A Dadi Tjokrodipo pun sudah siap sebab baik dokter maupun perawat telah menjalani pelatihan.
"Jadi untuk SDM kita sudah siap tinggal memenuhi fasilitas tambahan tempat tidur saja yang sedang dalam proses pemesanan. Selain menjadi RS pusat pelayanan COVID-19, pelayanan bagi pasien lainnya juga masih tetap berjalan di sini," kata dia.
Kemudian, ia pun mengungkapkan bahwa saat ini di RSUD A Dadi Tjokrodipo terdapat 18 pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan.
"Sekarang pasien COVID-19 yang kami rawat ada 18 dimana dua diantaranya merupakan ibu hamil," katanya.
BOR RS rujukan COVID-19 di Lampung turun jadi 72 persen
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat dimintai keterangan. Sabtj, (7/8/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)