Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil akan memberikan "kadeudeuh" atau bonus berupa uang sebesar Rp300 juta kepada lifter putri asal Jawa Barat, Windy Cantika Aisah yang berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

"Kadeudeuh" sesuai kesanggupan kita, ditabung ya. Diawet-awet, supaya nanti pas masa tua, saat fisik tidak memungkinkan uangnya bisa membantu diinvestasikan kira-kira gitu," kata pria yang akrab dipanggil Kang Emil saat berbincang dengan Windy melalui siaran langsung di instagram miliknya, Minggu.

Menurutnya, apa yang dilakukan Windy menjadi suntikan semangat bagi bangsa Indonesia khususnya warga Jawa Barat yang saat ini masih berjuang mengalahkan pandemi COVID-19 dan pihaknya berpesan agar "kadeudeuh" jika sudah diterima nanti agar dipakai untuk hal bermanfaat.

“Kadeudeuhnya ditabung, diawet-awet,” kata Ridwan Kamil yang melakukan siaran langsung dari Gedung Pakuan, Kota Bandung.

"Geulis, bageur (cantik, baik) Srikandi Indonesia yang telah berprestasi. Terima kasih sudah membanggakan Indonesia dan Jabar. Perjalanan masih panjang tetap semangat,” katanya menambahkan.

Orang nomor satu di Jawa Barat ini juga mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Windy yang merupakan mojang asal Cimaung, Kabupaten Bandung itu. Salah satunya mengenai pesan motivasi bagi anak muda lainnya di Indonesia.

"Kira-kira apa pesan kamu untuk geng rebahan apa? yang mungkin ngangkat galon aja repot," kata Kang Emil kepada Windy.

"Mungkin pesan dari Windy sih tetap semangat, tetap kerja keras, karena dalam agama saya, Islam, orang tua harus dibanggakan dan diangkat harkat, derajat dan martabatnya. Itu hukumnya wajib, jadi semangat untuk banggakan orang tua, bukan doakan umur mereka pendek, tetapi selagi mereka ada kenapa tidak dibahagiakan," kata Windy kepada Ridwan Kamil.

Dalam perbincangan dengan Ridwan Kamil selama 30 menit tersebut, Windy bercerita keberhasilannya meraih medali perunggu berkat kedisiplinan dan komitmen. Menu latihan yang diberikan para pelatih setiap hari dilakukan dengan baik.

“Pagi jadwal latihan dua kali. Jam 6 senam, jogging, sprint. Siap-siap latihan lagi jam 9-12 siang. Habis itu latihan lagi jam 4 sore sampai 7 malam. Itu rutin, liburnya hanya Kamis sama Minggu,” kata Windy.

Windy pun berpesan kepada sesama anak muda seperti dirinya tetap semangat dan bekerja keras dalam bidang apa pun yang sedang dijalani. Apalagi saat pandemi, sikap pantang menyerah harus ditumbuhkan.

“Tetap semangat dan kerja keras karena untuk seumuran seperti ini, dalam agama Windy Islam, membanggakan dan mengangkat harkat martabat dan derajat orang tua hukumnya wajib. Jadi, semangat buat banggakan orang tua, selagi mereka ada harus kita bahagiakan,” ujarnya.

Windy pun mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua orang yang telah mendukungnya hingga bisa meraih prestasi dunia seperti sekarang.

“Kalau buat orang-orang yang sudah semangatin terima kasih sudah support Windy, dengerin cerita keluh kesah Windy, selalu menemani dalam keadaan apapun. Doanya juga dukungan,” katanya menegaskan.

Windy merupakan atlet lulusan PPLP Provinsi Jawa Barat yang sejak kecil sudah dibina Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) tahun 2014-2020.

Pemda Provinsi Jawa Barat sejak sebelum pandemi telah menetapkan "kadeudeuh" bagi atlet peraih prestasi di berbagai ajang dan untuk level Olimpiade "kadeudeuh" yang disiapkan adalah emas Rp 750 juta, perak Rp500 juta, perunggu Rp300 juta.
Baca juga: Olympics: Joko Widodo congratulates lifter Aisah for winning Indonesia's first medal
Baca juga: Olimpiade Tokyo- Windy Cantika tak menyangka bisa raih medali Olimpiade

 

Pewarta : Ajat Sudrajat
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024