Lampung Utara (ANTARA) - Gema takbir  Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah berkumandang, berbondong-bondong jamaah mulai berdatangan menuju Masjid Al Majid.

Hari Raya Idul Adha kali ini bak momen yang dinanti dan bersejarah bagi masyarakat sekitar Jalan Baturaja (Lintas Sumatera), Bukit Kemuning, Lampung Utara. Untuk pertama kalinya, pelaksanaan Shalat Id sekaligus Lebaran Kurban di masjid berbasis wakaf tersebut digelar, setelah resmi berdiri sejak bulan April 2021 lalu.

Setelah melaksanakan Shalat Id, di halaman belakang masjid, telah terlihat kehadiran 6 ekor doka (domba/kambing) dan 5 ekor sapi yang siap untuk dikurbankan.

 Tepat pukul 08.30 WIB, Didi Jumianto selaku Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Majid, mengomandoi gotong royong warga tanda penyembelihan hewan kurban siap dimulai. Sedangkan di PBM (Pusat Belajar Mengaji) Cahaya Negeri, juga siap dengan 5 ekor doka dan 1 ekor sapi.

Kemudian hasil potongan daging-daging kurban itu dikemas dalam sebuah wadah besek bambu, untuk mengurangi penggunaan plastik. Menjelang waktu Zuhur, daging-daging kurban segera didistribusikan kepada sebanyak 415 kepala keluarga (KK) masyarakat sekitar Masjid Al Majid dan 100 KK sekitar PBM Cahaya Negeri.

“Jika kemarin baru saja kita gelar pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri pertama di Masjid Al Majid, kini luar biasa, kita sama-sama rayakan Idul Adha di sini. Nah, ditambah dengan adanya Tebar Hewan Kurban di sini, banyak warga sekitar Masjid Al Majid dapat menikmati daging kurban di tahun ini. Karena memang sebelumnya, walau ada yang berkurban, belum kebagian semua,” ujar Didi.

“Yang terpenting, dengan hadirnya Masjid Al Majid, semua warga ikut kebagian berkahnya,” kata Didi pula.

Di lokasi yang sama terdapat 2 ekor sapi yang merupakan hadiah hewan kurban dari amanah donatur, komunitas PP (Profit Protocol), kepada para guru ngaji di wilayah Bukit Kemuning, Lampung Utara, yaitu 7 guru ngaji per ekor sapi di Masjid Al Majid dan 7 guru ngaji per ekor sapi di PBM (Pusat Belajar Mengaji) Cahaya Negeri. Guru Ngaji tersebut menjadi pekurban sekaligus penerima manfaat Program THK 2021 Dompet Dhuafa.

Salah satunya Ustaz Reski Muhammad Fikri (19), sosok guru ngaji di PBM Cahaya Negeri itu mengaku bahwa Idul Adha 1442 H ini menjadi pertama kalinya berkurban selama hidup saya. 

"Saya pun tidak pernah menyangka bahwa nama saya akan tertulis sebagai salah satu pekurban kali ini," katanya.

“Karena alasan ekonomi, saya belum punya tabungan cukup untuk berkurban. Jadi masih nggak percaya kalau saya hari ini kurban. Terima kasih banyak PP dan Dompet Dhuafa, semoga jadi menginspirasi saya untuk semangat berkurban di kesempatan berikutnya,” ujar Ustaz Reski lagi selaku pengajar Iqra anak-anak siswa PBM itu pada tim Dompet Dhuafa, Selasa (20/7).

Tidak hanya hadiah hewan kurban amanah Profit Protocol untuk wilayah Bukit Kemuning, Lampung Utara. Namun komunitas serupa lain, sebut saja KAYA, MM, BOSS, QM, KSJ, PPQ, MOST, bersama THK 2021 Dompet Dhuafa turut mendistribusikan 50 ekor sapi hadiah hewan kurban kepada guru ngaji di wilayah Indonesia lainnya. Tersebar antara lain ke Lombok, Bima, Sumbawa, dan Dompu, Nusa Tenggara Barat; Bantaeng, Sulawesi Selatan; Kendari, Sulawesi Tenggara; hingga Halmahera, Maluku Utara.

TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Baca juga: Dompet Dhuafa Riau tebar hewan kurban ke pedalaman kampar
Baca juga: IDEAS: Akibat krisis pandemi, potensi ekonomi kurban 2021 turun Rp2 triliun

Pewarta : Muklasin
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024