Bandarlampung (ANTARA) - Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1A Rajabasa Bandarlampung, Provinsi Lampung, bertambah 55 orang usai sebelumnya 88 warga binaan dan tiga pegawai di lapas tersebut terinfeksi virus corona.
"Dari pelaksanaan rapid test antigen yang kita lakukan di lapas ada 55 orang yang positif COVID-19, tiga merupakan pegawai dan 52 lainnya narapidana," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota, Bandarlampung, Edwin Rusli di Bandarlampung, Senin.
Ia mengungkapkan dari 400 tes cepat (rapid test) antigen yang disediakan oleh Pemkot Bandarlampung baru terpakai sebanyak 332 yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kepada pegawai dan juga narapidana di Lapas Rajabasa.
Baca juga: Lampung Tengah isolasi 77 pemudik reaktif COVID-19
"Pegawai lapas yang kita tes antigen ada 123 orang, tiga di antaranya positif, sedangkan warga binaan kita tes cepat sebanyak 209 orang dengan 52 yang terinfeksi virus corona," katanya.
Kepala Puskesmas Rajabasa Indah Bandarlampung, Sunarto menegaskan, 88 narapidana dan tiga pegawai yang sudah dilakukan tes kemarin tidak dilakukan pemeriksaan kembali.
"Ke-55 orang yang positif di Lapas Rajabasa ini terlepas dari 88 narapidana dan tiga pegawai yang sudah terkonfirmasi COVID-19 duluan," kata dia.
Baca juga: Lampung memperluas tes dan penelusuran kasus COVID-19
Ia mengatakan pelaksanaan tes cepat akan dilakukan kembali sebab ada beberapa pegawai Lapas Rajabasa yang belum dites.
"Besok kita lanjutkan karena ada 43 pegawai lapas lagi yang belum dites cepat," kata dia.
Kepala Lapas Kelas 1A Rajabasa, Maizar bersyukur karena sudah dilakukan tes cepat antigen kepada ratusan narapidana dan juga pegawainya meski masih banyak warga binaan dan beberapa pegawai yang belum diperiksa.
"Besok akan dilanjutkan karena kan tadi ada 400 alat dan belum semua terpakai. Kalau kita maunya sih seribu yang di-rapid test sehingga kita bisa lihat mana yang sehat dan mana yang tidak," kata dia.
Baca juga: Pemkot Metro siapkan ruang isolasi di 22 kelurahan
Maizar mengaku sudah menyiapkan 12 blok untuk digunakan sebagai ruang isolasi warga binaan yang terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan untuk pegawainya disarankan melakukan isolasi mandiri hingga keadaannya benar-benar sehat.
"Untuk saat ini memang seluruh narapidana yang sudah dinyatakan positif kami isolasi di blok yang telah disediakan," katanya.
"Dari pelaksanaan rapid test antigen yang kita lakukan di lapas ada 55 orang yang positif COVID-19, tiga merupakan pegawai dan 52 lainnya narapidana," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota, Bandarlampung, Edwin Rusli di Bandarlampung, Senin.
Ia mengungkapkan dari 400 tes cepat (rapid test) antigen yang disediakan oleh Pemkot Bandarlampung baru terpakai sebanyak 332 yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kepada pegawai dan juga narapidana di Lapas Rajabasa.
Baca juga: Lampung Tengah isolasi 77 pemudik reaktif COVID-19
"Pegawai lapas yang kita tes antigen ada 123 orang, tiga di antaranya positif, sedangkan warga binaan kita tes cepat sebanyak 209 orang dengan 52 yang terinfeksi virus corona," katanya.
Kepala Puskesmas Rajabasa Indah Bandarlampung, Sunarto menegaskan, 88 narapidana dan tiga pegawai yang sudah dilakukan tes kemarin tidak dilakukan pemeriksaan kembali.
"Ke-55 orang yang positif di Lapas Rajabasa ini terlepas dari 88 narapidana dan tiga pegawai yang sudah terkonfirmasi COVID-19 duluan," kata dia.
Baca juga: Lampung memperluas tes dan penelusuran kasus COVID-19
Ia mengatakan pelaksanaan tes cepat akan dilakukan kembali sebab ada beberapa pegawai Lapas Rajabasa yang belum dites.
"Besok kita lanjutkan karena ada 43 pegawai lapas lagi yang belum dites cepat," kata dia.
Kepala Lapas Kelas 1A Rajabasa, Maizar bersyukur karena sudah dilakukan tes cepat antigen kepada ratusan narapidana dan juga pegawainya meski masih banyak warga binaan dan beberapa pegawai yang belum diperiksa.
"Besok akan dilanjutkan karena kan tadi ada 400 alat dan belum semua terpakai. Kalau kita maunya sih seribu yang di-rapid test sehingga kita bisa lihat mana yang sehat dan mana yang tidak," kata dia.
Baca juga: Pemkot Metro siapkan ruang isolasi di 22 kelurahan
Maizar mengaku sudah menyiapkan 12 blok untuk digunakan sebagai ruang isolasi warga binaan yang terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan untuk pegawainya disarankan melakukan isolasi mandiri hingga keadaannya benar-benar sehat.
"Untuk saat ini memang seluruh narapidana yang sudah dinyatakan positif kami isolasi di blok yang telah disediakan," katanya.