Bandarlampung (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima gelar adat atau adok Ratu Mustika Kartadilaga, saat berkunjung ke Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Sultan Hidayat Kartadilaga Gelar Demung Tinggi Laksana X mengatakan, pemberian gelar adat kepada Puan Maharani sebagai keturunan Sai Batin Karya Kartadilaga berlangsung dalam upacara adat Sai Batin Karya Kartadilaga di Lamban Gedung Kartadilaga, Pulau Pisang, Krui, Pesisir Barat.

Selain itu, nama Puan tertulis dalam silsilah keluarga atau Tambo di Lamban Gedung Kartadilaga.

Baca juga: Bandara Pekon Serai di Pesisir Barat ganti nama jadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas

“Joesaki yang asli Pulau Pisang menikah dengan Taksiah dari Batipuh, Tanah Datar, Sumatera Barat. Dari pernikahan itu, lahirlah Hamzatoen Rosjda yang menikah dengan Tjik Agoes Kiemas. Pasangan itu mempunyai anak, salah satunya Taufiq Kiemas, ayah Puan Maharani,” katanya.

Pemberian gelar nama adat keluarga merupakan hasil keputusan himpun atau rapat adat Sai Batin Karya Kartadilaga pada 9 April 2021.

 

“Kesepakatan 12 suku yang dipimpin Sultan Hidayat Kartadilaga Gelar Demung Tinggi Laksana X. Demi kesinambungan, kerukunan, keutuhan dan kehormatan, Keluarga Besar Sai Batin Karya Kartadilaga memutuskan memberi gelar adat kepada suami Puan, Hapsoro Sukmonohadi bergelar Suntan Surya Kartadilaga dan Puan Maharani Nkshatra Kusyala Devi bergelar Ratu Mustika Kartadilaga,” ujar Sultan Hidayat Kartadilaga.

Baca juga: Bangkitkan perekonomian warga, Pj Bupati Pesisir Barat ajak masyarakat promosikan pariwisata

Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku senang bisa berkumpul dengan keluarga besarnya. Puan datang bersama suami Hapsoro Sukmonohadi, Puteri Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, kerabat Isma Yatun, Ista Siti Nurhaza, Sarie dan Purwadi Arianto.

“Terimakasih atas gelar adat atau adok yang diberikan kepada saya. Semoga gelar ini bisa terus mengingatkan saya dengan tanah lampung, khususnya Kabupaten Pesisir Barat karena terdapat makam lelulur dan keluarga dari ayah saya almarhum M. Taufik Keimas,” kata Puan Maharani.


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024