Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala AS Roma Paulo Fonseca mengantisipasi ketajaman serangan balik Shakhtar Donetsk jelang menjamu bekas tim yang pernah ia tangani itu dalam leg pertama 16 besar Liga Europa di Olimpico, Roma, Italia, Kamis waktu setempat (jumat WIB).
Ini menjadi kali kedua Fonseca harus membimbing Roma menghadapi tim bekas asuhannya di Liga Europa musim ini setelah Giallorossi sebelumnya menyingkirkan Braga dengan dua kemenangan beragregat 5-1 di babak 32 besar.
"Kalau saya boleh memilih, saya tidak akan melakukannya. Saya tidak senang melawan bekas tim sendiri," kata Fonseca dikutip dari laman resmi Roma, Kamis.
"Jika bisa memilih, saya tidak ingin bertemu Shakhtar di babak ini, maupun Braga di putaran sebelumnya," ujarnya menambahkan.
Fonseca menangani Braga pada musim 2015/16 dengan raihan juara Piala Portugal lantas medio 2016-2019 ia membimbing Shakhtar sebagai patron utama sepak bola Ukraina lewat raihan sapu bersih dwigelar selama tiga musim beruntun, sebelum dipinang oleh Roma pada 2019.
Shakhtar kini ditangani bekas koleganya kala melatih di Porto, Luis Castro, dan menurut Fonseca tim Ukraina itu merupakan kubu kuat yang amat berbahaya dalam memanfaatkan situasi serangan balik.
Keberhasilan Shakhtar mengalahkan Real Madrid dua kali dan tak pernah kalah melawan Inter Milan di fase grup Liga Champions, bagi Fonseca cukup membuktikan kekuatan Pasukan Penambang di kancah Eropa.
"Saya paham ini akan jadi laga sulit. Shakhtar tim kuat, jangan lupa mereka dua kali mengalahkan Real Madrid dan dua kali mengimbangi Inter MIlan. Mereka selalu tampil baik di level Eropa, sebab para pemainnya bersemangat di laga-laga semacam ini," katanya.
"Betul saya cukup mengerti skuad mereka, itu tidak mengurangi kenyataan mereka tim kuat yang amat berbahaya dalam serangan balik. Menurut saya mereka tim terbaik di Eropa dalam hal serangan balik. Kami perlu memperlihatkan penampilan dengan konsentrasi penuh, karena ini akan jadi laga sulit," pungkas Fonseca.
Fonseca mengungkapkan Edin Dzeko yang sempat dibayangi kekhawatiran cedera akan pulih dan siap masuk skuad kontra Shakhtar, demikian juga Roger Ibanez yang disebutnya sudah mengikuti dua sesi terakhir latihan tim.
Ini menjadi kali kedua Fonseca harus membimbing Roma menghadapi tim bekas asuhannya di Liga Europa musim ini setelah Giallorossi sebelumnya menyingkirkan Braga dengan dua kemenangan beragregat 5-1 di babak 32 besar.
"Kalau saya boleh memilih, saya tidak akan melakukannya. Saya tidak senang melawan bekas tim sendiri," kata Fonseca dikutip dari laman resmi Roma, Kamis.
"Jika bisa memilih, saya tidak ingin bertemu Shakhtar di babak ini, maupun Braga di putaran sebelumnya," ujarnya menambahkan.
Fonseca menangani Braga pada musim 2015/16 dengan raihan juara Piala Portugal lantas medio 2016-2019 ia membimbing Shakhtar sebagai patron utama sepak bola Ukraina lewat raihan sapu bersih dwigelar selama tiga musim beruntun, sebelum dipinang oleh Roma pada 2019.
Shakhtar kini ditangani bekas koleganya kala melatih di Porto, Luis Castro, dan menurut Fonseca tim Ukraina itu merupakan kubu kuat yang amat berbahaya dalam memanfaatkan situasi serangan balik.
Keberhasilan Shakhtar mengalahkan Real Madrid dua kali dan tak pernah kalah melawan Inter Milan di fase grup Liga Champions, bagi Fonseca cukup membuktikan kekuatan Pasukan Penambang di kancah Eropa.
"Saya paham ini akan jadi laga sulit. Shakhtar tim kuat, jangan lupa mereka dua kali mengalahkan Real Madrid dan dua kali mengimbangi Inter MIlan. Mereka selalu tampil baik di level Eropa, sebab para pemainnya bersemangat di laga-laga semacam ini," katanya.
"Betul saya cukup mengerti skuad mereka, itu tidak mengurangi kenyataan mereka tim kuat yang amat berbahaya dalam serangan balik. Menurut saya mereka tim terbaik di Eropa dalam hal serangan balik. Kami perlu memperlihatkan penampilan dengan konsentrasi penuh, karena ini akan jadi laga sulit," pungkas Fonseca.
Fonseca mengungkapkan Edin Dzeko yang sempat dibayangi kekhawatiran cedera akan pulih dan siap masuk skuad kontra Shakhtar, demikian juga Roger Ibanez yang disebutnya sudah mengikuti dua sesi terakhir latihan tim.