Meulaboh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS mengajak kepada warganya agar segera mengganti tanaman hias “Janda Bolong” atau sejenisnya, dengan tanaman produktif di pekarangan rumah guna meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi.
“Saya minta kepada kaum perempuan di Aceh Barat agar segera mengganti bunga pohon keladi dengan tanaman produktif, jangan hamburkan uang untuk tanaman yang tidak ada ada manfaat dan nilai ekonominya,” kata Ramli MS di Meulaboh, Sabtu.Menurut dia, selama ini dengan maraknya isu tanaman pohon keladi, telah membuat masyarakat di Aceh dan Tanah Air larut dengan euforia tanaman hias yang menurutnya tidak ada manfaat secara ekonomi.
Ia mengemukakan bahwa apabila masyarakat mengganti tanaman tersebut dengan tanaman produktif seperti cabai, bawang, selada, aneka sayuran, serta tanaman produktif lainnya, maka tanaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan bumbu dapur.
Baca juga: Pekalongan, sentra bibit buah dan tanaman hias di Lampung
Dengan adanya tanaman palawija dan aneka sayuran, lanjutnya, maka hal ini akan menghemat pengeluaran di rumah tangga masing-masing masyarakat.
“Daripada membeli tanaman janda bolong yang harga jualnya dari ratusan ribu hingga jutaan per batang, lebih baik manfaatkan uang tersebut untuk tanaman produktif di pekarangan rumah, lebih banyak manfaatnya,” kata Ramli.
Untuk itu, Bupati Aceh Barat mengutarakan harapannya agar segera meninggalkan kebiasaan membeli tanaman hias, lalu menggantinya dengan tanaman yang lebih bermanfaat untuk kebutuhan harian rumah tangga.
“Sudah cukup kita dibodohi dengan tanaman hias itu, tidak ada manfaatnya sama sekali untuk ekonomi masyarakat. Ayo mulai sekarang kita galakkan tanaman palawija di halaman rumah,” kata Ramli.
Baca juga: Bupati terpilih Dawam Raharjo dorong Pekalongan sebagai pusat agrowisata