Medan (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumtera Utara menyatakan Danau Toba merupakan ikon pariwisata Indonesia yang menawarkan keindahan alam bagi setiap mata memandang.
"Meski begitu, pembenahan di kawasan Danau Toba saya kira sedang on going process (proses sedang berlangsung)," ujar Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution, di Medan, Selasa.
Pihaknya menilai program-program pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) fokus mengembangkan berbagai destinasi wisata dan ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba yang berada di delapan kabupaten di Sumut.
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dewasa ini sedang menawarkan investasi kepada investor di lahan seluas 386,72 hektare di sekitar kawasan Danau Toba.
"Artinya infrastruktur jalan, pelabuhan, dermaga, dan lain sebagainya sedang dipercantik. Sekarang dalam kondisi yang tidak menguntungkan akibat pandemi, tapi pikirkan setelah COVID-19 ini berakhir," katanya.
Ia melanjutkan, dunia usaha khususnya di sektor pariwisata di Tanah Air secara umum memang tidak bisa mengharapkan turis datang ke Indonesia karena COVID-19 melanda dunia.
"Visa masih di tutup negara sumber asal wisatawan. Kalau pariwisata, sedang menunggu hingga kondisi membaik dan bukan cuma kita. Bayangkan ketika pandemi ini berakhir, dan saat ini infrastruktur Danau Toba terus dikerjakan," terang Solahuddin.
#GernasBBI
#BeliKreatifDanauToba
Baca juga: Mengejar pembangunan destinasi wisata super prioritas Danau Toba
Baca juga: Wujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata terpadu superprioritas
"Meski begitu, pembenahan di kawasan Danau Toba saya kira sedang on going process (proses sedang berlangsung)," ujar Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution, di Medan, Selasa.
Pihaknya menilai program-program pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) fokus mengembangkan berbagai destinasi wisata dan ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba yang berada di delapan kabupaten di Sumut.
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dewasa ini sedang menawarkan investasi kepada investor di lahan seluas 386,72 hektare di sekitar kawasan Danau Toba.
"Artinya infrastruktur jalan, pelabuhan, dermaga, dan lain sebagainya sedang dipercantik. Sekarang dalam kondisi yang tidak menguntungkan akibat pandemi, tapi pikirkan setelah COVID-19 ini berakhir," katanya.
Ia melanjutkan, dunia usaha khususnya di sektor pariwisata di Tanah Air secara umum memang tidak bisa mengharapkan turis datang ke Indonesia karena COVID-19 melanda dunia.
"Visa masih di tutup negara sumber asal wisatawan. Kalau pariwisata, sedang menunggu hingga kondisi membaik dan bukan cuma kita. Bayangkan ketika pandemi ini berakhir, dan saat ini infrastruktur Danau Toba terus dikerjakan," terang Solahuddin.
#GernasBBI
#BeliKreatifDanauToba
Baca juga: Mengejar pembangunan destinasi wisata super prioritas Danau Toba
Baca juga: Wujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata terpadu superprioritas