Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan semua orang dewasa di negaranya sudah bisa mendapat suntikan vaksin COVID-19 pada akhir musim panas ini.

Target itu, katanya, bisa terpenuhi walaupun ada skenario bahwa kemungkinan vaksin dari Johnson & Johnson serta CureVac belum tersedia.

Belum ada vaksin yang disetujui untuk digunakan pada anak-anak.

Merkel meminta masyarakat lebih bersabar menjalani masa pandemi dan ia berpegang pada janji pemerintahnya untuk memberi semua orang dewasa di Jerman vaksin COVID-19 pada akhir kuartal ketiga.

Ia membuat target itu dengan kerangka mengupayakan persetujuan vaksin bagi penggunaan rutin, bukan darurat.

Merkel, sementara itu, membela pemerintahannya dari kritik bahwa peluncuran vaksinasi Jerman terlalu lambat.

Menurutnya, ada alasan bagus bagi kecepatan moderat yang terlihat di Eropa dibandingkan di kawasan-kawasan lain.

"Jalannya lebih lambat di beberapa titik, tetapi saya pikir ada alasan bagus untuk ini," katanya kepada wartawan setelah pertemuan dengan para pemimpin negara bagian dan perwakilan perusahaan farmasi dan Komisi Eropa.

Lembaga layanan sipil dan pemerintah negara-negara Uni Eropa dihujani kecaman karena dianggap lebih lambat dalam melancarkan vaksinasi pada penduduk mereka dibandingkan dengan Inggris, Israel, dan Amerika Serikat.

Kelambatan itu terutama terlihat setelah para pemasok utama memangkas perkiraan jadwal pengiriman vaksin.

Namun, Merkel tetap yakin bahwa dengan kondisi itu penduduk usia dewasa Jerman sudah bisa divaksin akhir musim panas ini.

"Keadaan ini akan tetap ketat di kuartal pertama," kata Wali Kota Berlin Michael Mueller pada konferensi pers yang sama.

Kepala pemerintahan Negara Bagian Bayern, Markus Soeder, mengakui bahwa penantian itu akan menguji kesabaran masyarakat.

Merkel menambahkan bahwa masih belum jelas apakah kekebalan perlu diperbarui setiap tahun.

Ia juga memperingatkan bahwa tidak ada kepastian yang mutlak. Varian virus corona bisa menggagalkan semua rencana.

"Misalnya, jika mutan muncul sementara vaksin tidak berfungsi, kita mulai dari awal lagi," katanya.

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Tia Mutiasari
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024