Bandarlampung (ANTARA) -
Wali Kota Bandarlampung Herman HN menginginkan ormas keagamaan yang berada di kota itu ikut berperan dalam menekan kasus COVID-19.
"Saya minta NU, Muhamadiyah, MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), bisa bersama-sama dengan pemerintah memutus mata rantai COVID-19," kata Herman HN usai menghadiri pengukuhan Pengurus DPD LDII Kota Bandarlampung, Sabtu.
Menurutnya, ormas keagamaan dapat membantu pemerintah untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 kepada masyarakat.
"Ormas keagamaan ini kan bisa bantu pemerintah dengan dakwahnya bagaimana masyarakat mau dan disiplin memakai masker, mencuci tangan di air mengalir, serta menjaga jarak saat beraktivitas (3M)," kata dia.
Ia pun mengapresiasi Nahdlatul ulama (NU), Muhamadiyah dan LDII yang selama ini sudah membantu pemerintah dalam membangun Kota Bandarlampung selama kepemimpinannya.
"Khusus untuk Pengurus DPD LDII yang baru dikukuhkan, saya harap mereka dapat lebih baik lagi dan tentunya bisa bersama-sama dengan pemerintah menangani permasalahan COVID-19," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Provinsi Lampung dr Aditya M Biomed, mengharapkan pengurus DPD LDII Bandarlampung yang baru dikukuhkan menjaga sikap dan perilaku serta dekat dengan masyarakat.
"Saya harap anggota kami menjaga sikapnya sebab apa yang kita lakukan di tengah masyarakat merupakan wajah LDII itu sendiri. Mungkin kegiatan kita secara umum tidak terlihat, tapi selalu saja ada yang menilai tindakan kita secara pribadi," kata dia.
Terkait masalah penanganan COVID-19, ia mengatakan bahwa penanganan COVID-19 tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah, sehingga baik itu ormas maupun masyarakat harus menjadi pelopor dan terdepan dalam pelaksanaan- program pemerintah.
"LDII tentunya siap mendukung dan menyukseskan program vaksinasi di Bandarlampung, karena anggota kami juga ada yang bekerja sebagai dokter dan perawat," kata Aditya yang juga Ketua IDI Bandarlampung itu.