Bandarlampung (ANTARA) - Wheeling Lampung merupakan salah satu klub sepatu roda dari Kota Bandarlampung yang telah meraih banyak prestasi di beragam kejuaraan sepatu roda.
"Wheeling Lampung adalah salah satu klub sepatu roda di Bandarlampung, tapi hanya satu-satunya klub sepatu roda di Bandarlampung yang berkategori freestyle," ujar Suci Aprodity, selaku pendiri Wheeling Lampung, Jumat.
Suci yang juga merupakan atlet sepatu roda kategori freestyle ini menjelaskan awal ia membentuk klub ini karena saat ia pertama kali mengikuti kejuaraan di Semarang, daerah lain memiliki peserta dengan kategori junior, sedangkan saat itu Lampung hanya memiliki peserta dengan kategori senior.
"Wheeling Lampung resmi terbentuk tanggal 19 Januari 2013, tujuan klub ini terbentuk adalah untuk mengkaderisasi junior, karena saya ingin Lampung juga memiliki atlet sepatu roda dari kategori junior," katanya.
Menurutnya, Wheeling Lampung telah mengikuti lima kejuaraan tingkat daerah, 16 kejuaraan tingkat nasional dan 4 kejuaraan tingkat Asia.
"Kami aktif mengikuti kejuaraan, mulai dari tingkat daerah sampai ke luar negri di Shanghai, medali yang kami raih pun sudah cukup banyak, total ada 72 emas, 45 perak, dan 49 perunggu", katanya.
Menurutnya, prestasi yang diraih oleh anggota klub membuat salah satu sekolah di Bandarlampung tertarik untuk menjadikan sepatu olahraga sebagai kegiatan ekstrakulikuler.
"Di SD IT Baitul Jannah kami sebagai kegiatan ekstrakulikuler, awalnya juga karena ada siswa di sana yang ikut Wheeling Lampung dan sering mendapat medali sehingga pihak sekolah tahu dan tertarik," ujarnya.
Menurutnya, kendala bagi Wheeling Lampung saat ini adalah tempat latihan yang tidak tersedia, selama ini mereka menggunakan Lapangan Saburai dan Lapangan Srikandi, ia juga berharap mendapat dukungan dari pemerintah.
Hal senada juga disampaikan oleh Syaiful, orang tua dari anggota Wheeling Lampung, ia berharap pemerintah memberikan dukungan pada Wheeling Lampung karena melihat prestasi anggotanya yang sangat baik.
"Selama ini kami menggunakan dana sendiri, saya berharap pemerintah mendukung kegiatan Wheeling Lampung, sangat disayangkan jika ada anak yang sering mendapat medali tidak bisa ikut kejuaraan karena terkendala biaya," ujarnya.
Sampai saat ini jumlah anggota aktif Wheeling Lampung ada 50 orang terdiri dari kategori junior dan senior, dengan 8 orang pelatih.
Wheeling Lampung rutin latihan setiap hari Sabtu sore dan Minggu pagi di Lapangan Saburai dan Srikandi.
"Wheeling Lampung adalah salah satu klub sepatu roda di Bandarlampung, tapi hanya satu-satunya klub sepatu roda di Bandarlampung yang berkategori freestyle," ujar Suci Aprodity, selaku pendiri Wheeling Lampung, Jumat.
Suci yang juga merupakan atlet sepatu roda kategori freestyle ini menjelaskan awal ia membentuk klub ini karena saat ia pertama kali mengikuti kejuaraan di Semarang, daerah lain memiliki peserta dengan kategori junior, sedangkan saat itu Lampung hanya memiliki peserta dengan kategori senior.
"Wheeling Lampung resmi terbentuk tanggal 19 Januari 2013, tujuan klub ini terbentuk adalah untuk mengkaderisasi junior, karena saya ingin Lampung juga memiliki atlet sepatu roda dari kategori junior," katanya.
Menurutnya, Wheeling Lampung telah mengikuti lima kejuaraan tingkat daerah, 16 kejuaraan tingkat nasional dan 4 kejuaraan tingkat Asia.
"Kami aktif mengikuti kejuaraan, mulai dari tingkat daerah sampai ke luar negri di Shanghai, medali yang kami raih pun sudah cukup banyak, total ada 72 emas, 45 perak, dan 49 perunggu", katanya.
Menurutnya, prestasi yang diraih oleh anggota klub membuat salah satu sekolah di Bandarlampung tertarik untuk menjadikan sepatu olahraga sebagai kegiatan ekstrakulikuler.
"Di SD IT Baitul Jannah kami sebagai kegiatan ekstrakulikuler, awalnya juga karena ada siswa di sana yang ikut Wheeling Lampung dan sering mendapat medali sehingga pihak sekolah tahu dan tertarik," ujarnya.
Menurutnya, kendala bagi Wheeling Lampung saat ini adalah tempat latihan yang tidak tersedia, selama ini mereka menggunakan Lapangan Saburai dan Lapangan Srikandi, ia juga berharap mendapat dukungan dari pemerintah.
Hal senada juga disampaikan oleh Syaiful, orang tua dari anggota Wheeling Lampung, ia berharap pemerintah memberikan dukungan pada Wheeling Lampung karena melihat prestasi anggotanya yang sangat baik.
"Selama ini kami menggunakan dana sendiri, saya berharap pemerintah mendukung kegiatan Wheeling Lampung, sangat disayangkan jika ada anak yang sering mendapat medali tidak bisa ikut kejuaraan karena terkendala biaya," ujarnya.
Sampai saat ini jumlah anggota aktif Wheeling Lampung ada 50 orang terdiri dari kategori junior dan senior, dengan 8 orang pelatih.
Wheeling Lampung rutin latihan setiap hari Sabtu sore dan Minggu pagi di Lapangan Saburai dan Srikandi.