Bandarlampung (ANTARA) - Penghitungan suara di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung sempat diwarnai kericuhan yang disebabkan sejumlah masyarakat tidak puas terhadap rekapitulasi hasil sementara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.
Berdasarkan vidio yang beredar di WhatsApp grup dengan durasi 30 detik, Selasa, massa pendukung salah satu pasangan calon berbuat anarkis dengan melakukan pelemparan di Gedung Serba Guna Selalaw dimana pihak penyelenggara melakukan penghitungan suara.
"Ya, ada kericuhan sebab ada ketidakpuasan massa terkait hasil perolehan sementara hasil suara yang dihitung oleh KPU," kata Komisioner KPU Lampung, Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Antonius cahyalana, saat dihubungi, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa informasi yang didapatkannya, saat jam istirahat tadi massa yang telah banyak berkumpul sejak pagi dan mengawal penghitungan; melakukan tindakan anarkis, namun pihak kemanan yang berjaga langsung bersiap dengan mengamankan logistik dan kelima komisioner KPU Pesisir Barat.
Dia pun mengatakan bahwa kondisi sekarang juga pihak dari pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat sudah turun untuk memberikan pengertian dan pemahaman serta kepada massa yang sedang panas.
"Massa yang melakukan anarkis ini dari pasangan calon 01 dan 02," kata dia.
Namun, ia menegaskan bahwa KPU akan tetap melaksanakan atau melanjutkan pleno di tingkat Kabupaten/Kota tersebut.
"Meski ada kerusakan-kerusakan, yang pasti pleno tetap akan kita lanjutkan, tapi saat ini kami sedang berkoordinasi, penghitungan suara ini akan dilanjutkan hari ini juga tau ditunda besok," kata dia.
Antonius pun menghimbau kepada siapapun yang kurang puas agar legowo atau menerima hasil dari KPU dan bila ada temuan-temuan silahkan lapor ke Bawaslu serta ikuti mekanismenya.
"Bila ada indikasi kecurangan yang ditemukan silahkan laporkan ikuti mekanismenya," kata dia.
Diketahui Pilkada Serentak di Kabupaten Pesisir Barat diikuti oleh tiga Pasangan Calon yakni pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01 Pieter-Fahrurozi Kemudian Pasangan Calon nomor urut 02 Aria Lukita-Erlina dan Pasangan Calon nomor urut 03 Agus Istiqlal-Zulqoni Syarif.
Berdasarkan vidio yang beredar di WhatsApp grup dengan durasi 30 detik, Selasa, massa pendukung salah satu pasangan calon berbuat anarkis dengan melakukan pelemparan di Gedung Serba Guna Selalaw dimana pihak penyelenggara melakukan penghitungan suara.
"Ya, ada kericuhan sebab ada ketidakpuasan massa terkait hasil perolehan sementara hasil suara yang dihitung oleh KPU," kata Komisioner KPU Lampung, Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Antonius cahyalana, saat dihubungi, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa informasi yang didapatkannya, saat jam istirahat tadi massa yang telah banyak berkumpul sejak pagi dan mengawal penghitungan; melakukan tindakan anarkis, namun pihak kemanan yang berjaga langsung bersiap dengan mengamankan logistik dan kelima komisioner KPU Pesisir Barat.
Dia pun mengatakan bahwa kondisi sekarang juga pihak dari pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat sudah turun untuk memberikan pengertian dan pemahaman serta kepada massa yang sedang panas.
"Massa yang melakukan anarkis ini dari pasangan calon 01 dan 02," kata dia.
Namun, ia menegaskan bahwa KPU akan tetap melaksanakan atau melanjutkan pleno di tingkat Kabupaten/Kota tersebut.
"Meski ada kerusakan-kerusakan, yang pasti pleno tetap akan kita lanjutkan, tapi saat ini kami sedang berkoordinasi, penghitungan suara ini akan dilanjutkan hari ini juga tau ditunda besok," kata dia.
Antonius pun menghimbau kepada siapapun yang kurang puas agar legowo atau menerima hasil dari KPU dan bila ada temuan-temuan silahkan lapor ke Bawaslu serta ikuti mekanismenya.
"Bila ada indikasi kecurangan yang ditemukan silahkan laporkan ikuti mekanismenya," kata dia.
Diketahui Pilkada Serentak di Kabupaten Pesisir Barat diikuti oleh tiga Pasangan Calon yakni pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01 Pieter-Fahrurozi Kemudian Pasangan Calon nomor urut 02 Aria Lukita-Erlina dan Pasangan Calon nomor urut 03 Agus Istiqlal-Zulqoni Syarif.