Palembang (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi seorang korban tenggelam dalam peristiwa tabrakan dua kapal cepat di Sungai Lalan Desa Bandar Agung Kabupaten Musi Banyuasin pada Kamis (3/12) pagi.
Kepala Basarnas Sumsel Hery Marantika, Jumat, mengatakan korban bernama Irwandi (36) tersebut ditemukan pukul 15.35 WIB dalam kondisi mengapung sekitar 1,15 kilometer dari lokasi awal tabrakan antara kapal cepat Semoga Abadi 04 dan Wawan Putra.
"Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Korban Irwandi merupakan sopir (serang) spead boat Semoga Abadi 04 warga Jalan Faqih Usman Kecamatan Seberang Ulu I. Irwandi menjadi korban meninggal kedua setelah Budi (44) pada kapal yang mengangkut 16 penumpang itu.
Sebelumnya, Kamis (3/12) pukul 4.30 WIB kapal cepat Semoga Abadi 04 dan Wawan Putra bertabrakan di Muara P17 Desa Bandar Agung, saat itu Wawan Putra mengarah keluar ke arah Kepayang dari sisi kanan sungai, tiba-tiba dari arah berlawanan Semoga Abadi 04 memotong jalur sebelah kanan sehingga terjadi tabrakan.
Akibatnya satu orang tewas di tempat, satu orang tewas tenggelam, dua luka berat, satu luka ringan dan 11 penumpang lainnya selamat.
Peristiwa itu hanya berselang sepekan dari tenggelamnya Tugboat Atlas di Sungai Musi pada Selasa malam (24/11) akibat hantaman angin kencang dan menyebabkan seorang ABK, Syafarudin (60) meninggal karena tidak dapat menyelamatkan diri.
"Berkali-kali kami imbau kepada warga yang beraktivitas di sungai supaya mengutamakan keselamatan, pelampung harus disiapkan di kapal," kata Hery menegaskan.
Sementara tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Sumsel, KSOP Palembang, Pol Air Pos Pol Muara Lalan, TNI AL Pos Lalan dan masyarakat sempat terhambat keruhnya air sungai selama proses pencarian Irwandi.
"Syukur akhirnya korban bisa ditemukan, terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat pencarian," tambahnya.
Kepala Basarnas Sumsel Hery Marantika, Jumat, mengatakan korban bernama Irwandi (36) tersebut ditemukan pukul 15.35 WIB dalam kondisi mengapung sekitar 1,15 kilometer dari lokasi awal tabrakan antara kapal cepat Semoga Abadi 04 dan Wawan Putra.
"Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Korban Irwandi merupakan sopir (serang) spead boat Semoga Abadi 04 warga Jalan Faqih Usman Kecamatan Seberang Ulu I. Irwandi menjadi korban meninggal kedua setelah Budi (44) pada kapal yang mengangkut 16 penumpang itu.
Sebelumnya, Kamis (3/12) pukul 4.30 WIB kapal cepat Semoga Abadi 04 dan Wawan Putra bertabrakan di Muara P17 Desa Bandar Agung, saat itu Wawan Putra mengarah keluar ke arah Kepayang dari sisi kanan sungai, tiba-tiba dari arah berlawanan Semoga Abadi 04 memotong jalur sebelah kanan sehingga terjadi tabrakan.
Akibatnya satu orang tewas di tempat, satu orang tewas tenggelam, dua luka berat, satu luka ringan dan 11 penumpang lainnya selamat.
Peristiwa itu hanya berselang sepekan dari tenggelamnya Tugboat Atlas di Sungai Musi pada Selasa malam (24/11) akibat hantaman angin kencang dan menyebabkan seorang ABK, Syafarudin (60) meninggal karena tidak dapat menyelamatkan diri.
"Berkali-kali kami imbau kepada warga yang beraktivitas di sungai supaya mengutamakan keselamatan, pelampung harus disiapkan di kapal," kata Hery menegaskan.
Sementara tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Sumsel, KSOP Palembang, Pol Air Pos Pol Muara Lalan, TNI AL Pos Lalan dan masyarakat sempat terhambat keruhnya air sungai selama proses pencarian Irwandi.
"Syukur akhirnya korban bisa ditemukan, terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat pencarian," tambahnya.