Samarinda (ANTARA) - Sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memperkirakan tingkat kunjungan wisatawan domestik maupun mancangara turun hingga 80 persen akibat terdampak pandemi COVID-19.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Tauhid Afrilian Noor mengatakan penurunan jumlah kunjungan wisatawan terutama objek pariwisata yang dikelola oleh Pemkab Kukar.

"Selama pandemi, objek wisata pemerintah praktis hanya buka pada bulan Januari dan Februari, dan pada Maret telah ditutup hingga masa relaksasi pertama di bulan Juli, namun setelah itu tutup lagi sampai sekarang," kata Tauhid di Tenggarong, Selasa.

Penutupan objek wisata pemerintah seperti Pulau Kumala tersebut dikarenakan telah ada intruksi tegas dari Satgas COVID-19 Kukar, dengan adanya peningakatan kasus virus Corona di sejumlah wilayah di Kaltim.

Namun demikian, pihaknya masih memberikan kebijakan kepada tempat wisata milik swasta untuk tetap membuka destinasinya dengan catatan mematuhi protokol kesehatan dengan membatasi kunjungan hanya 30 persen pengunjung.

"Kebijakan ini dilakukan supaya sektor yang berkaitan dengan pariwisata seperti UMKM tidak mati, dan roda perekonomian masyarakat masih bisa berjalan disaat kondisi sulit akibat pandemi," bebernya.

Diluar dugaan, justru pariwisata milik swasta ini banyak diminati oleh masyarakat, karena mungkin kondisi jenuh dan masyakat ingin berkreasi.

"Saat ini banyak bermunculan tempat wisata baru di wilayah Kukar yang dikembangkan oleh Kelompok Sadar Wisata ( pokdarwis) dan kami tetap mengingatkan kepada pengelola untuk mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.

Menurut Taufik pendemi tahun ini juga telah mengakibatkan sejumlah agenda pariwisata batal dilaksanakan salah satunya Erau Adat Kutai dan International Folk Arts Festival (EIFAF)

"Kami tetap harus patuh pada aturan satgas COVID-19, karena even besar seperti ini memang bakal mengundang banyak orang," kata Taufik.

Ia berharap pandemi segera berakhir, sehingga sejumlah agenda dan kegiatan Dispar Kukar bisa kembali dilaksanakan.

"'Minimal sejumlah objek wisata bisa dibuka lagi, sehingga ekonomi masyakarat bisa bergerak dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata pun kembali mengalir," ujarnya.

 


Pewarta : Arumanto
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024