Jakarta (ANTARA) - Cuti bersama pada akhir Oktober akan menjadi kesempatan berlibur melepas penat di tengah pandemi COVID-19.
Staycation di penginapan dengan fasilitas lengkap dekat jadi salah satu pilihan wisata yang populer saat ruang gerak terbatas.
Kota-kota yang selama ini jadi destinasi favorit untuk berlibur di Indonesia masih jadi primadona pelancong yang ingin staycation.
Adil Mubarak, VP Operations of RedDoorz, menuturkan Bandung dan Yogyakarta adalah sebagian dari lokasi properti yang banyak diminati konsumen platform tersebut menjelang cuti bersama.
"Ada fasilitas tol juga memudahkan tamu ke properti. Sekarang yang ada peningkatan sedikit itu di Bandung dan Yogyakarta," kata Adil dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Sementara itu, berdasarkan data biro perjalanan daring Pegipegi, lokasi staycation yang paling banyak diminati adalah kota-kota besar di Indonesia.
"Untuk top 5 cities, masih di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan Semarang," kata Busyra Oryza, Corporate Communications Manager Pegipegi, kepada ANTARA.
Pegipegi memprediksi kota-kota besar tersebut akan jadi destinasi favorit liburan akhir pekan kelak, dilihat dari data pemesanan tiket pesawat sejak pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Juni lalu.
Setelah pembatasan melonggar, masyarakat yang selama ini berdiam diri di rumah mulai berani bepergian ke luar kota.
"Jika kami lihat periode pemesanan tiket pesawat sejak dilakukannya pelonggaran PSBB Juni lalu hingga saat ini, lima destinasi favorit diantaranya adalah Medan, Jakarta, Makassar, Padang dan Pontianak."
Untuk mengantisipasi peningkatan penumpang yang akan memanfaatkan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pekan depan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta operator transportasi untuk meningkatkan frekuensi perjalanan untuk mencegah penumpukan penumpang.
Menhub juga memastikan operator transportasi selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Bahkan penumpang pesawat dan kereta api pun diberikan face shield secara cuma-cuma.
Dia memprediksi pada 28 Oktober 2020 atau dimulainya cuti bersama akan terdapat puncak arus kepadatan kendaraan.
Oleh karena itu, masyarakat yang ingin berlibur diimbau untuk tidak bertumpu di satu hari tersebut, demi mencegah potensi rawan terjadi penularan COVID-19.
Menhub memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur). Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di Bandara.
Staycation di penginapan dengan fasilitas lengkap dekat jadi salah satu pilihan wisata yang populer saat ruang gerak terbatas.
Kota-kota yang selama ini jadi destinasi favorit untuk berlibur di Indonesia masih jadi primadona pelancong yang ingin staycation.
Adil Mubarak, VP Operations of RedDoorz, menuturkan Bandung dan Yogyakarta adalah sebagian dari lokasi properti yang banyak diminati konsumen platform tersebut menjelang cuti bersama.
"Ada fasilitas tol juga memudahkan tamu ke properti. Sekarang yang ada peningkatan sedikit itu di Bandung dan Yogyakarta," kata Adil dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Sementara itu, berdasarkan data biro perjalanan daring Pegipegi, lokasi staycation yang paling banyak diminati adalah kota-kota besar di Indonesia.
"Untuk top 5 cities, masih di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan Semarang," kata Busyra Oryza, Corporate Communications Manager Pegipegi, kepada ANTARA.
Pegipegi memprediksi kota-kota besar tersebut akan jadi destinasi favorit liburan akhir pekan kelak, dilihat dari data pemesanan tiket pesawat sejak pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Juni lalu.
Setelah pembatasan melonggar, masyarakat yang selama ini berdiam diri di rumah mulai berani bepergian ke luar kota.
"Jika kami lihat periode pemesanan tiket pesawat sejak dilakukannya pelonggaran PSBB Juni lalu hingga saat ini, lima destinasi favorit diantaranya adalah Medan, Jakarta, Makassar, Padang dan Pontianak."
Untuk mengantisipasi peningkatan penumpang yang akan memanfaatkan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pekan depan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta operator transportasi untuk meningkatkan frekuensi perjalanan untuk mencegah penumpukan penumpang.
Menhub juga memastikan operator transportasi selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Bahkan penumpang pesawat dan kereta api pun diberikan face shield secara cuma-cuma.
Dia memprediksi pada 28 Oktober 2020 atau dimulainya cuti bersama akan terdapat puncak arus kepadatan kendaraan.
Oleh karena itu, masyarakat yang ingin berlibur diimbau untuk tidak bertumpu di satu hari tersebut, demi mencegah potensi rawan terjadi penularan COVID-19.
Menhub memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur). Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di Bandara.